Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tanda Engine Mounting Mobil Mulai Rusak, Jangan Diabaikan

illustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Erik Mclean)
illustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Erik Mclean)
Intinya sih...
  • Getaran mesin semakin keras, terasa di setir maupun jok
  • Suara benturan saat mesin dinyalakan, menandakan mesin bergerak terlalu bebas
  • Akselerasi terasa tertahan, mobil seolah menahan gerakan karena mesin ikut bergoyang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mesin mobil bekerja dengan tenaga yang besar, sehingga butuh penopang yang kokoh agar tetap stabil. Salah satu komponen yang berperan penting adalah engine mounting, yaitu dudukan karet atau logam yang berfungsi menahan mesin sekaligus meredam getaran. Komponen ini sering kali dianggap sepele, padahal kondisinya sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Ketika engine mounting mulai melemah atau rusak, tanda-tandanya akan terasa jelas terutama pada getaran mesin. Mobil bisa terasa kurang stabil, bahkan menimbulkan suara aneh yang mengganggu. Jika dibiarkan, kerusakan bisa berdampak ke bagian lain dan membuat biaya perawatan membengkak. Berikut tanda-tanda engine mounting rusak yang perlu diperhatikan.

1. Getaran mesin semakin keras

illustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Tolga deniz Aran)
illustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Tolga deniz Aran)

Salah satu tanda paling mudah dikenali saat engine mounting rusak adalah getaran mesin yang terasa lebih keras dari biasanya. Komponen ini seharusnya mampu meredam getaran sehingga kabin terasa halus, namun ketika sudah lemah, peredamannya gak maksimal. Hasilnya, mesin bergetar lebih kuat dan langsung terasa di setir maupun jok. Kondisi ini bisa membuat perjalanan terasa gak nyaman, terutama saat mobil berhenti di lampu merah atau dalam keadaan idle.

Getaran yang semakin keras bukan hanya membuat risih, tapi juga berpotensi merusak komponen lain. Bagian kabel, pipa, dan sambungan pada mesin bisa ikut terganggu akibat hentakan berulang. Lama-kelamaan, kerusakan kecil bisa menyebar ke area lain dan membuat perbaikan semakin rumit. Jika gejala ini muncul, sebaiknya segera cek kondisi engine mounting sebelum masalah semakin besar.

2. Suara benturan saat mesin dinyalakan

ilustrasi menyalakan mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi menyalakan mobil (freepik.com/freepik)

Ketika engine mounting melemah, mesin jadi gak lagi tertahan dengan baik di dudukannya. Akibatnya, saat mesin dinyalakan atau dimatikan, sering terdengar suara benturan yang cukup keras. Suara ini biasanya muncul dari ruang mesin dan terdengar jelas ke dalam kabin. Kondisi seperti ini menandakan mesin bergerak terlalu bebas karena dudukannya sudah gak mampu menahan dengan sempurna.

Suara benturan yang terus-menerus tentu membuat rasa khawatir bertambah. Selain mengganggu kenyamanan, kondisi ini juga menjadi tanda kalau mesin berisiko bergeser. Jika hal tersebut terjadi, posisi mesin bisa merusak komponen lain di sekitarnya. Karena itu, suara benturan saat menyalakan mesin gak boleh diabaikan begitu saja.

3. Akselerasi terasa tertahan

ilustrasi mobil berbelok (unsplash.com/Erfan Soltani)
ilustrasi mobil berbelok (unsplash.com/Erfan Soltani)

Kerusakan engine mounting juga bisa dirasakan saat mobil berakselerasi. Normalnya, mesin akan menyalurkan tenaga dengan halus, tapi jika mounting melemah, tenaga terasa gak tersalurkan dengan maksimal. Saat pedal gas diinjak, mobil seolah menahan gerakan karena mesin ikut bergoyang. Hal ini jelas menurunkan kenyamanan berkendara, apalagi ketika melewati jalan menanjak atau saat ingin menyalip kendaraan lain.

Kondisi ini jika terus dibiarkan dapat mengurangi performa mesin secara keseluruhan. Tenaga yang seharusnya tersalurkan dengan baik justru terbuang karena mesin gak stabil. Akibatnya, konsumsi bahan bakar pun bisa jadi lebih boros. Maka dari itu, gejala akselerasi yang tersendat perlu dicurigai sebagai salah satu tanda mounting mesin mulai melemah.

4. Mesin terlihat miring atau bergeser

illustrasi mengecek mobil (freepik.com/freepik)
illustrasi mengecek mobil (freepik.com/freepik)

Tanda lain yang cukup jelas adalah posisi mesin terlihat miring atau gak sejajar. Dudukan yang sudah rusak membuat mesin gak lagi berada pada tempatnya secara presisi. Kondisi ini bisa diperiksa dengan membuka kap mesin dan memperhatikan apakah posisinya terlihat condong ke satu sisi. Jika sudah sampai tahap ini, artinya kerusakan mounting cukup parah dan harus segera diganti.

Mesin yang bergeser dari dudukan normal bukan hanya mengganggu performa, tapi juga bisa menimbulkan kerusakan lanjutan. Selang bahan bakar, kabel listrik, maupun sistem pendingin bisa tertarik atau tertekan akibat perubahan posisi mesin. Risiko terbesarnya, kerusakan ini bisa membuat mesin macet atau menyebabkan kebocoran cairan penting. Jadi, tanda ini menjadi alarm serius untuk segera melakukan perbaikan.

Engine mounting memiliki peran vital dalam menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara. Ketika komponen ini mulai rusak, tanda-tandanya akan terasa jelas seperti getaran keras, suara benturan, akselerasi tertahan, hingga posisi mesin yang miring.

Mengabaikan tanda-tanda tersebut bisa berdampak buruk pada komponen lain dan membuat biaya perbaikan semakin besar. Karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi mounting dan segera menggantinya bila sudah menunjukkan gejala kerusakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us