4 Tips Mengatasi Rem Mobil yang Tidak Pakem

Sistem pengereman yang tidak pakem bisa sangat membahayakan pengendara dan pengguna jalan. Apalagi kalau kamu sering berkendara di kondisi jalanan yang menurun atau dalam kondisi lalu lintas yang cukup padat. Jika rem mobilmu terasa kurang responsif atau membutuhkan jarak yang lebih jauh untuk bisa benar-benar berhenti, maka itu menandakan adanya masalah pada sistem pengereman di dalamnya.
Rem yang tidak pakem memang dapat diakibatkan karena berbagai faktor, mulai dari kampas rem yang aus hingga kebocoran pada sistem hidrolik. Untuk memastikan bahwa rem mobilmu tetap berfungsi dengan aman ketika dikendarai, maka simaklah deretan tips penting berikut ini yang perlu kamu lakukan dalam mengatasi mobil yang remnya tidak pakem.
1. Periksa dan ganti kampas rem yang aus
Kampas rem yang sudah dalam kondisi aus atau tipis ternyata bisa menjadi salah satu penyebab utama mengapa rem terasa kurang pakem. Biasanya seiring berjalannya waktu, maka gesekan yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan kampas rem mulai menipis, sehingga daya cakramnya juga akan menurun terhadap cakram dan tromol.
Jika kamu merasa bahwa rem sudah mulai terasa licin atau menginjak pedal harus dilakukan dengan lebih dalam, maka segera periksakan ketebalan pada kampas rem milikmu. Jika memang kampas rem tersebut sudah terlalu tipis, maka gantilah dengan yang baru agar tetap menjaga performa pengereman mobil tetap optimal.
2. Pastikan minyak rem dalam kondisi baik
Minyak rem memiliki fungsi sebagai penghubung antara bagian pedal rem dan juga kaliper, sehingga dapat memberikan tekanan yang cukup dalam pada sistem pengereman. Namun, jika minyak rem berkurang atau kualitasnya sudah mulai menurun, maka hal ini akan menyebabkan tekanan hidrolik menjadi melemah dan membuat rem tidak bisa bekerja secara maksimal.
Pastikan untuk selalu memeriksa ketinggian minyak rem secara rutin di bagian reservoir dan juga menggantinya sesuai jadwal. Jika warna pada minyak rem sudah berubah menjadi coklat keruh, maka itu tandanya minyak harus segera diganti agar sistem rem tetap bekerja dengan baik tanpa masalah.
3. Cek dan bersihkan kaliper atau silinder rem
Kaliper rem yang kondisinya sudah kotor atau macet ternyata dapat menyebabkan kondisi rem tidak bisa bekerja secara optimal. Hal ini karena adanya debu kotoran dan juga karat yang menumpuk di sekitar kaliper ternyata dapat menghambat pergerakan piston, sehingga daya cengkram rem pun akan secara otomatis berkurang.
Sebaiknya kamu dapat membersihkan kaliper dan silinder rem secara berkala dengan menggunakan cairan pembersih khusus agar dapat menghindari risiko penumpukan kotoran. Jika ternyata ada bagian yang mengalami kerusakan atau macet, maka segera lakukan perbaikan atau pergantian untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi.
4. Periksa dan sesuaikan setelan rem tromol
Jika mobilmu menggunakan sistem rem tromol, maka pastikan bahwa setelan remnya sudah sesuai dengan standar. Rem tromol yang kondisinya terlalu longgar ternyata dapat menyebabkan pengereman jadi kurang responsif, sementara jika terlalu kencang justru akan membuat rem terasa lebih seret dan mengalami kondisi cepat aus.
Sebaiknya lakukan penyetelan ulang pada sistem rem tromol yang telah disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan, sehingga keseimbangan dalam pengereman tetap terjaga dengan baik. Melalui setelan yang tepat, maka daya cengkeram rem pun akan kembali dengan optimal, sehingga mobil bisa benar-benar berhenti dengan aman.
Rem mobil yang tidak pakai memang dapat menimbulkan bahaya serius apabila tidak ada perbaikan. Oleh sebab itu, lakukan pemeriksaan secara rutin, termasuk mengganti komponen-komponen yang mungkin sudah bermasalah. Jangan abaikan tanda-tanda awal pada masalah rem untuk menjaga keselamatan saat berkendara!