Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kampas Rem Baru Kok Gak Pakem? Ini Penjelasannya

Ilustrasi kampas rem motor (wahanahonda.com)

Pernah ngalami nggak sih, setelah ganti kampas rem, motor atau mobil malah terasa kurang pakem? Padahal, kita udah pasang kampas baru, tapi kenapa remnya nggak langsung bekerja maksimal?

Tenang, ini bukan berarti kampas remnya jelek atau ada yang salah dengan pemasangan. Ada beberapa alasan kenapa kampas rem baru butuh waktu sebelum bisa bekerja dengan optimal. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Kampas Rem butuh waktu untuk beradaptasi (Break-in)

motodeal.com.ph

 Saat kampas rem baru dipasang, permukaannya masih kasar dan belum menyatu sempurna dengan cakram atau tromol. Proses penyatuan ini disebut bedding-in atau break-in, yang butuh waktu agar kampas rem bisa bekerja maksimal. Biasanya, butuh beberapa puluh hingga ratusan kilometer pemakaian agar kampas rem bisa nge-grip dengan baik.

Tipsnya, selama masa break-in, hindari pengereman mendadak atau terlalu keras. Rem secara bertahap dan lembut agar kampas bisa menyesuaikan diri dengan cakram atau tromol dengan baik.

2. Kampas rem masih berminyak

ilustrasi cakram rem pada mobil (pexels.com/Quentin Martinez)

Beberapa kampas rem baru dilapisi dengan zat anti-karat atau minyak dari pabriknya untuk menjaga kualitas selama penyimpanan. Nah, kalau lapisan ini masih ada, bisa bikin gesekan antara kampas dan cakram berkurang, sehingga rem terasa kurang pakem.

Solusinya? Coba bersihkan kampas rem dengan cairan pembersih rem (brake cleaner) sebelum dipasang. Kalau udah terlanjur terpasang dan terasa licin, gunakan rem secara bertahap hingga minyaknya hilang dengan sendirinya.

3. Jenis material kampas rem berbeda

motodeal.com.ph

Nggak semua kampas rem dibuat dengan bahan yang sama. Ada kampas rem organik, semi-metallic, sintered, dan keramik. Setiap jenis punya karakteristik berbeda. Misalnya, kampas rem berbahan semi-metallic atau sintered biasanya butuh suhu tertentu agar bisa bekerja optimal. Jadi, kalau baru dipasang dan masih dingin, performanya belum maksimal.

Pastikan kamu memilih kampas rem sesuai dengan kebutuhan. Kalau buat harian, kampas organik atau semi-metallic bisa jadi pilihan yang lebih cepat pakem tanpa perlu pemanasan terlalu lama.

4. Cakram atau tromol belum menyesuaikan

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Nggak cuma kampas rem yang baru, cakram atau tromol juga butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Kalau cakram atau tromol sudah lama dipakai dan mengalami keausan, permukaannya bisa jadi nggak rata. Akibatnya, kontak antara kampas rem dan cakram nggak optimal, sehingga rem terasa kurang pakem.

Solusinya? Kalau cakram atau tromol sudah terlalu aus atau tidak rata, ada baiknya dilakukan skimming (perataan) atau bahkan diganti jika kondisinya sudah tidak layak.

5. Pemasangan kurang tepat

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Kadang, kampas rem yang baru dipasang bisa jadi nggak pas karena ada komponen yang kurang kencang atau malah ada udara di sistem pengereman (kalau pakai rem hidrolik). Ini bisa bikin tekanan rem nggak optimal dan terasa kurang pakem.

Pastikan pemasangan kampas rem dilakukan dengan benar, dan kalau pakai rem cakram hidrolik, lakukan bleeding untuk menghilangkan udara yang mungkin masuk ke dalam sistem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us