Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kekurangan Mobil Penggerak Roda AWD

Ilustrasi drifting (Pexels/Mike noga)

Mobil dengan penggerak semua roda atau All-Wheel Drive (AWD) memang memiliki keunggulan dalam hal traksi dan stabilitas, terutama di jalan licin atau medan yang sulit. Namun, penggerak AWD ini juga punya kekurangan, lho.

So, sebelum memutuskan untuk membeli mobil AWD, ada baiknya memahami beberapa kekurangan yang melekat pada sistem penggerak ini. Dengan memahami kekurangannya, kamu akan lebih siap jika mobil AWD yang kamu beli ternyata tidak memenuhi ekspektasimu.

1. Konsumsi bahan bakar lebih boros

Ilustrasi bahan bakar (gardaoto.com)

Salah satu kelemahan utama dari mobil AWD adalah konsumsi bahan bakar yang cenderung lebih tinggi dibandingkan mobil dengan penggerak dua roda (2WD). Sistem AWD bekerja dengan mendistribusikan tenaga ke keempat roda secara terus-menerus, yang membutuhkan lebih banyak energi.

Misalnya, mobil seperti Subaru Outback dan Toyota RAV4 AWD, meskipun terkenal dengan keandalan dan kemampuannya di berbagai medan, memiliki tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan varian 2WD dari model yang sama. Bagi konsumen yang lebih memprioritaskan efisiensi bahan bakar, sistem AWD mungkin bukan pilihan yang ideal.

2. Biaya pembelian dan perawatan lebih mahal

Ilustrasi drifting (Pexels/Antoni Shkraba)

Mobil AWD biasanya memiliki harga pembelian yang lebih mahal dibandingkan model dengan penggerak 2WD. Hal ini disebabkan oleh teknologi tambahan yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem AWD, seperti diferensial tambahan, drive shaft, dan komponen lainnya.

Selain itu, perawatan mobil AWD juga lebih kompleks dan mahal. Jika terjadi kerusakan pada sistem AWD, biaya perbaikannya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan sistem penggerak lainnya. Pemilik mobil seperti Subaru Outback atau Toyota RAV4 AWD perlu mempersiapkan anggaran tambahan untuk servis berkala, termasuk pemeriksaan dan penggantian oli diferensial.

3. Bobot kendaraan lebih berat

Ilustrasi mobil Subaru (Pexels/Erik Mclean)

Sistem AWD menambah bobot pada mobil karena adanya komponen tambahan. Bobot ekstra ini tidak hanya memengaruhi konsumsi bahan bakar, tetapi juga performa akselerasi kendaraan. Mobil AWD cenderung lebih lambat dalam akselerasi dibandingkan mobil dengan sistem penggerak roda depan (FWD) atau roda belakang (RWD).

Sebagai contoh, Toyota RAV4 AWD memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan varian FWD, yang dapat memengaruhi responsivitas saat berkendara di jalan raya.

4. Tidak selalu dibutuhkan di kondisi jalan normal

Ilustrasi jalan tol (motorclaimguru.co.uk)

Di wilayah dengan kondisi jalan yang cenderung baik dan cuaca yang stabil, keunggulan sistem AWD tidak selalu terasa. Fitur ini dirancang untuk memberikan traksi lebih baik di medan sulit seperti salju, lumpur, atau pasir. Namun, di jalan aspal yang mulus, sistem AWD sering kali tidak memberikan manfaat signifikan dibandingkan mobil dengan penggerak 2WD.

Bagi mereka yang tinggal di perkotaan dengan infrastruktur jalan yang baik, memilih mobil AWD bisa menjadi pemborosan, mengingat biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk fitur yang jarang digunakan. 

5. Lebih gampang rusak di jalur ekstrem

Ilustrasi jalur ekstrem (Pexels/ Gamroth Joerg)

Meskipun mobil AWD dirancang untuk menghadapi medan sulit, penggunaan yang terlalu ekstrem dapat meningkatkan risiko kerusakan komponen. Sistem AWD memiliki lebih banyak bagian mekanis yang dapat mengalami keausan atau kerusakan jika digunakan secara intensif di medan berat.

Misalnya, Subaru Outback, yang dikenal sebagai mobil AWD serbaguna, tetap memerlukan perawatan khusus jika digunakan terus-menerus di medan berbatu atau off-road ekstrem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us