Jakarta, IDN Times - Jalan tol memang bisa memangkas waktu tempuh perjalanan. Tapi bukan berarti lewat jalan tol selalu lebih cepat. Sebab ada banyak hal yang bisa menghambat perjalanan di jalan tol.
Nah, berikut beberapa kelakuan pengendara di jalan tol yang tidak hanya bisa menghambat perjalanan tapi sekaligus juga menyebalkan.
Hal pertama yang kerap dialami pengemudi adalah lalai dalam mengisi saldo pada E-Money. Alhasil, pengemudi yang lalai ini kerap lama berhenti di gardu tol dan jadi penyebab kemacetan.
Meskipun ini tidak ada unsur kesengajaan, tapi sebaiknya antisipasi sejak awal perjalanan. Isi saldo e-money secukupnya agar tidak kehabisan, terutama dalam perjalanan jarak jauh.
Hal seperti ini bisa dikatakan sebagai musibah, dan ternyata kehabisan saldo e-money bisa bikin orang lain jengkel. Misalnya saja jika orang lain di belakang pengemudi tersebut sedang buru-buru mengejar waktu untuk sampai ke tujuan dan gardu tol yang dibuka cuma sedikit.
Hal berikutnya yang mungkin pernah dialami kamu adalah pengemudi yang berkendara secara tak wajar. Biasanya pengemudi seperti ini memacu kecepatan secara cepat namun tanpa sebab secara tiba-tiba melambat.
Contoh lainnya saat pengemudi memutuskan untuk menyalip kendaraan didepannya namun setelah menyalip, bukannya mengikuti alur kecepatan kendaraan, namun ia malah melambat.
Kondisi seperti ini kerap membuat kesal dan jengkel pengemudi lain. Disarankan untuk menghindari bahaya, pengemudi segera mendahului kendaraan tersebut dan menjauh agar tak terprovokasi.
Hal yang satu ini pasti sangat menjengkelkan dan kerap mengagetkan pengemudi. Kendaraan yang bermanuver atau pindah jalur secara tiba-tiba tanpa peringatan seperti menyalakan lampu sein untuk memberi tanda dapat membuat pengemudi dibelakangnya kaget.
Karena kaget dan tidak siap, pengemudi dibelakangnya kerap memicu rem mendadak dan bila memang tidak siap, hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan.
Nah, bila tadi pengemudi yang pindah jalur secara tiba-tiba. Hal menjengkelkan selanjutnya adalah pengemudi yang ragu-ragu untuk pindah jalur. Biasanya pengemudi yang ragu-ragu akan berada di antara kedua jalur dengan lampu sein terus menyala.
Mobil lain dibelakang jadi ragu dan kesulitan untuk mendahului. Dampaknya, pengemudi lain tak bisa ambil kanan atau kiri untuk menyalipnya, sehingga malah bikin macet mobil-mobil di belakang.
Nah, hal terakhir yang pasti bisa membuat pengemudi jengkel dan bahkan menjadi musuh para pengguna tol adalah lane hogger. Sebagai informasi, lane hogger adalah kendaraan yang melaju dengan kecepatan tidak sesuai aturan. Lebih parah lagi, mobil melaju santai di jalur kanan yang fungsinya untuk mendahului.
Batas kecepatan di jalan tol yaitu 60-80 km/jam untuk tol di dalam kota, dan 80-100 km/jam untuk tol antar kota. Nah, karena tak ingin melampaui batas kecepatan maksimum, tak jarang mobil-mobil yang melaju malah saling berjejer.
Maksudnya, lajur kiri padat dengan kecepatan rata-rata 85 km/jam. Karena lajur kanan kosong akhirnya kita inisatif mendahului dengan kecepatan yang mirip. Otomatis mobil dari belakang yang melaju kecepatan lebih tinggi jadi terhambat.
Perlu kalian ketahui, dalam peraturan yang sama juga disebutkan bahwa lajur kanan hanya boleh digunakan untuk kendaraan dengan kecepatan maksimum. Untuk kendaraan dengan kecepatan minimum seharusnya hanya melintas di lajur kiri.