ilustrasi towing mobil (unsplash.com/fr0ggy5)
Perlakuan mobil listrik tidak sama dengan mobil bensin biasa. Baik dari segi perawatan, atau saat ada masalah seperti mogok sehingga harus diderek. Nah, berikut beberapa alasan kenapa mobil listrik tidak boleh diderek asal-asalan.
- Ada risiko kerusakan motor dan baterai
Mobil listrik punya sistem regenerative braking yang mengubah putaran roda jadi energi listrik untuk mengisi baterai. Nah, kalau kamu menderek mobil ini dengan roda tetap menyentuh jalan sistem bisa aktif tanpa kontrol. Akibatnya baterai berpotensi rusak atau sistem kelistrikan bisa mengalami korsleting.
Kebanyakan mobil listrik tidak punya mode netral yang benar-benar memutuskan roda dari motor penggerak. Jadi, kalau diderek roda yang berputar akan memutar motor listrik juga tanpa pelumasan yang cukup. Hal itu bisa bikin transmisi atau motor listrik cepat rusak.
Selain itu, mobil listrik menggunakan rem elektrik otomatis. Kalau mobilmu mati total dan kamu tetap memaksakan derek, rem bisa macet atau aus.
Mobil listrik bekerja dengan tegangan tinggi. Jika salah-salah penanganan bisa bikin korsleting atau bahkan menyetrum orang yang menderek. Serem, kan? Jadi, bukan cuma masalah kendaraan, tapi juga soal keselamatan kamu dan orang lain.
- Tidak bisa asal derek karena baterai di bawah bodi
Baterai mobil listrik biasanya ada di bawah bodi. Kalau dereknya asal-asalan, bisa kena benturan atau tekanan yang bikin baterai bocor, rusak, atau bahkan terbakar.