Mengapa Pabrikan Bus Hanya Menjual Sasis Saja?
Tidak hanya menguntungkan karoseri Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika membeli bus di Indonesia tidak utuh layaknya membeli mobil. Yang didapat hanyalah sasis dan satu kursi sopir. Setelah itu, bus harus dibawa ke karoseri untuk pembuatan bodi.
Pernah tidak bertanya-tanya, kenapa tidak pesan langsung jadi saja? Jadinya kan lebih cepat dan praktis. Sebenarnya dulu pernah ada bus yang dijual lengkap dengan bodi oleh Mercedes-Benz pada tahun 1970.
Mercedes awalnya punya pabrikan manufaktur di Indonesia yang bernama GMM. Namun, regulasi menghentikan itu semua. Sementara di luar negeri, banyak bus yang dijual dalam kondisi sudah jadi. Kira-kira apa alasan bus di Indonesia hanya menjual sasis saja? Ini jawabannya!
1. Menghindari monopoli usaha
Jika membeli bus secara utuh dari luar, yang diuntungkan hanya perusahaan yang memproduksi bus tersebut. Sektor usaha lokal tidak bisa berkembang.
Akhirnya muncul regulasi yang menyatakan APM tidak berhak membuat bodi bus dan itu menjadi hak karoseri lokal.
Baca Juga: Vaksin Sebelum Naik Bus, Pengusaha Otobus: Tak Efektif!
Baca Juga: Bus Anti COVID-19, Inovasi Pengusaha Otobus Klaten saat Pandemik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.