TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Series Tapi Elektrik? 5 Hal Seputar BMW i4

Model BMW Seri 4 yang 'mungkin' lebih spesial 

BMW i4 adalah Gran Coupé elektrik pertama BMW (press.bmwgroup.com)

Beberapa tahun terakhir BMW sedang gencar mengembangkan teknologi mobil listriknya. Berawal dari hybrid yang menggabungkan antara mesin elektrik dengan bensin, hingga mobil yang sepenuhnya elektrik. Baru-baru ini BMW merilis iX yang merupakan sebuah SUV elektrik pertama mereka. Tidak berselang lama kemudian, BMW juga merilis sebuah Gran Coupé elektrik yang diberi nama i4.

Menggunakan angka yang sama dengan BMW Seri 4, lalu apakah i4 akan memiliki faktor X layaknya BMW seri genap lainnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami rangkum lima hal seputar BMW i4 untukmu. Simak informasi selengkapnya di bawah ini!

1. Gran Coupé elektrik pertama dan hadir dengan 2 varian model 

BMW menghadirkan dua varian, yaitu i4 eDrive40 dan i4 M50 (bmw.co.id)

BMW i4 memang bukan mobil elektrik pertama BMW, karena sebelumnya sudah ada iX yang mengaspal lebih dulu. Tetapi i4 tetaplah menjadi sebuah Gran Coupé empat pintu elektrik pertama dari BMW. Mobil yang diperkirakan akan menjadi lawan bagi Tesla Model 3 ini hadir dengan dua varian yang berbeda, yaitu BMW i4 eDrive40 dan i4 M50. Ya, kamu tidak salah, mobil elektrik ini memiliki varian M yang memiliki performa kencang.

Pada varian standar, i4 eDrive40 memiliki tenaga hingga 335hp yang mampu melajukan mobil ini dari 0-100km/h hanya dalam waktu 5,5 detik saja. Itu baru varian standar, lalu bagaimana versi performa kencangnya?

Pada BMW i4 M50 tenaga yang dihasilkan jauh lebih besar, 536hp. Tenaga sebuah BMW M sejati yang dapat melajukan mobil dari 0-100km/h hanya dalam 3,7 detik saja. Angka yang sangat impresif untuk sebuah Gran Coupé bukan?

Baca Juga: BMW M1000RR Banderolnya Rp 1,6 Miliar, Apa Istimewanya?

2. Performa baterai cukup dengan beragam pilihan pengisian 

Kapasitas baterai BMW i4 mencapai 81kWh (press.bmwgroup.com)

Kedua varian BMW i4 memiliki kapasitas baterai hingga 81kWh dengan perkiraan berat sekitar 550kg. Jarak yang diitempuh untuk satu kali pengisian penuh juga cukup baik, yaitu sekitar 301mil atau 484km. Meski terlihat lebih pendek jangkauan jaraknya dibanding iX yang mampu menempuh hingga 600km. Namun angka ini cukup kompetitif dengan rival di kelasnya yaitu Tesla Model 3 yang mampu menempuh jarak maksimal sekitar 576km hanya dengan satu kali pengisian penuh. Jarak tempuh tentunya akan lebih pendek untuk varian i4 M50 yang lebih mengedepankan performa dibanding kehematan baterai.

Untuk perangkat pengisian baterai, BMW menyediakan tiga pilihan di antaranya, BMW Wallbox yang dapat dipasang permanen di rumah, Flexible Fast Charger yang dapat dibawa ke mana-mana, dan BMW Public Charging sebuah program baru yang diinisiasi BMW untuk menyediakan pos pengisian khusus kendaraan elektrik.

3. Desain serupa seri 4 dengan interior yang lebih futuristik

BMW i4 sudah dibekali teknologi iDrive 8 terbaru (bmwblog.com)

Dari luar BMW i4 terlihat serupa dengan Seri 4 terbaru, tentunya sedikit lebih panjang karena bentuk Gran Coupé-nya. Dari desain double kidney grill yang besar hingga tarikan-tarikan garis yang dinamis. Secara garis besar desain i4 tidak seagresif i3 atau i8 yang sama-sama mengusung konsep mobil elektrik. Meski begitu beberapa aksen tetap berhasil membuat i4 terlihat lebih modern dibanding mobil BMW lainnya.

Di dalam interior, kamu akan dinyamankan dengan sport seats berbahan kulit Vernasca yang bisa dinikmati hingga jok di baris kedua. Keberadaan dua instrumen layar 12,3 inci dan 14,9 inci yang ada di satu panel, juga menjadi pusat perhatian pada bagian interior. Bentuknya yang sedikit melengkung dengan kontrol iDrive 8 terbaru di konsol tengah, memberikan ciri khas dari sebuah dashboard BMW yang modern.

4. Dilengkapi fitur mengemudi autonomous 

BMW i4 memiliki fitur autonomous tingkat dua (bmwblog.com)

BMW i4 akan memiliki fitur autonomous tingkat dua, sebuah fitur yang sebenarnya memungkinkan mobil berjalan tanpa pengemudi memegang kendali. Namun BMW tidak sepenuhnya membiarkan mobil yang bekerja, bukan karena BMW tidak dapat membuat fitur autonomous yang sebenarnya. Tetapi karena alasan keamananlah yang membuat BMW memutuskan untuk membuat pengemudi tetap memegang kendali.

Fitur pendukung dalam sistem autonomous ini meliputi, lane keep assist, blind spot monitoring, pengereman darurat, dan adaptive cruise control. Namun sebenarnya saat ini juga sudah banyak pabrikan mobil premium lain yang juga menawarkan fitur yang sama atau bahkan lebih baik.

Baca Juga: BMW Siap Boyong Tiga Mobil Listrik ke Indonesia Tahun Ini 

Verified Writer

Aryo Phramudhito

Yohoo, let's be friends @_yophrm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya