Ini Perbedaaan Kredit Mobil Konvensional dan Syariah
Mana paling menguntungkan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Membeli mobil dengan cara kredit memang jadi pilihan yang sangat menggiurkan. Sebab banyak penyedia layanan kredit yang menawarkan beragam bonus dan keringanan, mulai dari uang muka rendah hingga masa tenor yang panjang.
Tapi tahu gak kalau ada dua jenis kredit mobil, yakni kredit konvensional dan kredit syariah. Yuk, pelajari masing-masing sebelum memutuskan mengambil kredit mobil.
Berikut perbedaan kredit mobil konvensional dengan syariah seperti dikutip dari lifepal.
Baca Juga: 3 Keuntungan Kredit Mobil Syariah, Bisa Sekaligus Berinfak Lho!
1. Kredit mobil konvensional
Perbedaan kredit mobil konvensional dengan syariah ada pada metode pelunasan cicilannya. Kredit mobil konvensional mengenakan suku bunga yang mengacu pada Bank Indonesia. Nah, ada dua jenis sistem bunga pada kredit konvensional, yaitu floating dan flat.
Floating berarti bunga yang dibayarkan mengikuti harga pasar. Karena itu besaran cicilan pada kredit konvensional bisa naik turun, tergantung pada suku bunga pasar. Sehingga cicilan mobil bisa naik, tapi juga bisa turun.
Sementara Flat berarti bunga yang dibayarkan tetap dari awal hingga akhir angsuran. Walau cicilan yang dibayar berjumlah sama dari awal hingga akhir, namun bunga yang ditetapkan di awal relatif lebih tinggi dibanding suku bunga floating.
Oya, pada sistem kredit mobil konvensional ada sejumlah biaya tambahan. Biaya ini meliputi biaya denda keterlambatan dan penalti bagi nasabah yang melunasi kredit sebelum jatuh tempo.
Baca Juga: Jangan Berani Kredit Motor Kalau Tiga Urusan Ini Belum Kelar