TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Naik Daun, Mengenal Lebih Jauh Mengenai Mobil Listrik 

Kenali tipe mobil listrik yang ada saat ini

ilustrasi mobil listrik (unsplash.com/Charlotte Stowe)

Negara – negara di dunia, termasuk Indonesia, saat ini sedang bersemangat untuk menambah penggunaan mobil listrik (electric vehicle). Tidak dapat dimungkiri, mobil listrik memang menawarkan beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan mobil dengan mesin konvensional (Internal Combustion Engine).

Minimnya jumlah emisi yang dihasilkan serta kenyamanan penggunaan menjadi dua kelebihan utama mobil listrik. Bagaimana awal mula mobil listrik muncul?

1. Awal mula mobil listrik

mobil listrik pertama karya William Morrison (peoplepill.com)

Ide pengembangan mobil listrik sebetulnya sudah ada sejak awal tahun 1800-an, namun mobil elektrik pertama diperkenalkan oleh William Morrison yang berasal dari Iowa, Amerika Serikat pada tahun 1890-an. Sejak penemuan tersebut, mobil elektrik mulai banyak digemari dan digunakan oleh penduduk untuk transportasi di dalam kota. 

Namun, penemuan minyak mentah dengan harga pengolahan yang murah pada tahun 1920-an akhirnya membuat pamor mobil listrik semakin redup. Kelebihan - kelebihan yang ditawarkan mobil dengan mesin konvesional berbahan bakar minyak seperti daya tempuh yang relatif lebih jauh dan tenaga mesin yang lebih besar membuat mobil listrik benar - benar hilang dari peredaran di era 1950-an.

Mobil listrik baru kembali menjadi pertimbangan di tahun 1990-an. Dilatarbelakangi oleh keterbatasan sumber daya minyak dan tingginya emisi yang dihasilkan mobil dengan mesin konvensional, transportasi dengan energi alternatif dirasa perlu untuk mulai kembali dikembangkan. 

Baca Juga: Imutnya Mobil Listrik Citroen My Ami Cargo, Bisa Jadi Pengganti Motor

2. Battery Electric Vehicle (BEV) 

mobil listrik tipe BEV (circuitdigest.com)

Battery Electric Vehicle (BEV) menggunakan motor elektrik sebagai penggerak utamanya. Motor listrik ini diberi daya oleh baterai yang terpasang di kendaraan dan dapat diisi kembali (charge) secara berkala dari sumber daya eksternal.

Mobil dengan teknologi ini memang sangat ramah terhadap lingkungan karena tidak adanya bahan bakar minyak yang digunakan. Namun, jarak tempuh kendaraan yang terbatas karena hanya mengandalkan tenaga baterai masih menjadi kekurangan utama.

3. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) 

mobil listrik tipe PHEV (pngkey.com)

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) merupakan perpaduan BEV dengan kendaraan  mesin konvensional. Mobil dengan tipe ini tidak hanya dilengkapi dengan motor listrik yang diberi daya oleh baterai yang dapat diisi (charge) dari sumber daya eksternal namun juga dilengkapi dengan mesin konvesional. Mesin konvensional digunakan untuk menggantikan motor listrik pada saat baterai kendaraan dalam keadaan lemah.

Mobil dengan tipe ini sudah dapat menempuh jarak yang lebih jauh dibandingan dengan BEV. Namun, penggunaan mesin konvensional yang masih membutuhkan bahan bakar minyak membuat emisi kendaraan menjadi lebih tinggi.

4. Hybrid Electric Vehicle (HEV) 

mobil listrik tipe HEV (mypiblogs.com)

Hybrid Electric Vehicle (HEV) juga menggunakan perpaduan motor listrik dan mesin konvensional sebagai sistem penggerak kendaraan. Perbedaan utama HEV dibandingkan dengan PHEV adalah baterai kendaraan pada HEV tidak dapat diisi dayanya dengan menggunakan sumber daya eksternal. Baterai kendaraan hanya dapat diisi pada saat kendaraan melakukan deselerasi (regenerative braking)

Baca Juga: Mengapa Mobil Listrik Punya Torsi Lebih Besar dari Mobil Bensin?

Writer

Edwin Li

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya