Jakarta, IDN Times - Mitsubishi Outlander PHEV memang bukan mobil biasa. Sebab mobil mobil sport utility vehicle ini bisa menyuplai arus listrik yang bisa menghidupkan semua lampu di rumahmu. yup, bisa dijadian genset!
Karena kemampuannya ini Mitsubishi kemudian mengirimkan Outlander PHEV untuk membantu petugas Palang Merah Indonesia (PMI) melawan virus corona yang hingga kini masih menjadi momok.
PMI memanfaatkan kemampuan discharging Outlander PHEV untuk mengisi daya alat penyemprot disinfektan. Sehingga para petugas bisa merecharge alat penyemprot disinfektan langsung dari Mitsubishi Outlander.
Fitur ini sangat praktis karena para petugas gak lagi harus merecharge alat di kantor. Dengan begitu jangkauan penyemprotan juga semakin luas. Setidaknya ada 30 titik per hari yang dikunjungi oleh PMI.
"Kami dapat dengan mudah menggunakan kembali alat semprot dan meningkatkan efektivitas kegiatan di lapangan,” kata Kepala Sub Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat dalam keterangan tertulis, Selasa (7/4).
Mitsubishi pada 11 Desember 2019 telah meneken nota kesepakatan dengan PMI untuk penyediaan unit Mitsubishi Outlander PHEV sebagai kendaraan tanggap darurat.
Langkah MMKSI untuk berkontribusi dalam bidang kemanusiaan ini sejalan dengan "START NOW Project" yang merupakan komitmen mereka mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
"Kami melakukan kolaborasi dengan PMI untuk menunjang seluruh kegiatan kemanusiaan di Indonesia dan salah satunya yaitu dalam penanganan Covid-19," kata Naoya Nakamura, Presiden Direktur PT MMKSI.
Mitsubishi Outlander PHEV merupakan kendaraan ramah lingkungan yang memanfaatkan tenaga listrik. Mobil berpenggerak 4WD itu bisa digunakan untuk menjangkau medan-medan yang sulit. Sehingga cocok dijadikan kendaraan tanggap bencana.
Kendaraan lima tempat duduk itu memiliki bagian belakang (bagasi) yang dapat dimaksimalkan untuk membawa peralatan. Selain itu, kemampuan discharging 1.500 Watt dapat dimaksimalkan sebagai sumber listrik saat darurat.
"Kami akan terus mengeksplore kemampuan Outlander PHEV tidak hanya dalam aspek kemanusiaan dan lingkungan namun tentunya dalam seluruh aspek kehidupan,” kata Naoya.