Jakarta, IDN TIMES - Berbicara soal mobil tentu bukan hanya sekedar mengendarai saja, tetapi juga harus pintar merawatnya. Hal itu demi keawetan umur pemakaian dari mobil tersebut. Pastinya kamu tidak ingin mobil menjadi rusak sehingga harus mengeluarkan kocek ekstra, bukan?
Seperti yang kita ketahui, mobil terdiri dari dua sistem transmisi, yaitu manual dan otomatis. Nah, apa saja perbedaan dalam cara merawatnya? Simak selengkapnya berikut ini.
Bagi para pengendara mobil matic, kamu perlu mengganti oli transmisi pada waktu yang tepat. Hal ini agar persneling bisa terlumasi dengan baik. Ganti oli transmisi per 25 ribu hingga 50 ribu km sekali.
Disarankan agar menggunakan oli transmisi sesuai standar dari pabrik. Selain itu, kamu perlu rutin cek valve mobil. Jika terjadi perpindahan tuas yang terlalu kuat atau terjadi hentakan gas, maka masalah yang timbul ada pada bagian valve tersebut.
Jika kamu terjebak kemacetan di jalan, ada baiknya memindahkan tuas pada posisi N (Netral). Jika posisi tuas transmisi berada pada posisi D (Drive), maka akan memicu kopling untuk bergesekan. Jangan memindahkan tuas ke posisi P (Parking) saat sedang berhenti sesaat, karena bisa memakan gesekan saat menuju ke posisi D.
Setel kopling mobil agar transmisi tetap awet. Disarankan agar jarak pedal kopling tidak terlalu tinggi karena bisa menyebabkan perpindahan gigi menjadi kasar. Namun jika terlalu rendah, maka akan mudah terjadi hentakan. Maka dari itu, sesuaikan kopling agar kamu bisa nyaman saat berkendara.
Mungkin ini menjadi salah satu kebiasaan pengguna mobil bertransmisi manual. Kebiasaan menempelkan kaki kiri di kopling bisa membuat kopling cepat haus. Ini dapat mengakibatkan terjadinya friksi antara kopling dan transmisi dan akan mempercepat usia pemakaian komponen pada mesin.