Saat ini banyak negara mulai mencampurkan etanol ke dalam bensin. Hasil campuran antara bensin dengan etanol ini dikenal dengan nama bioetanol, bahan bakar nabati yang berasal dari fermentasi tebu, jagung, atau singkong. Penggunaan bensin beretanol dinilai lebih ramah lingkungan karena dapat menurunkan emisi gas buang hingga 30 persen dibanding bensin murni.
Namun, di balik manfaatnya bagi lingkungan, muncul kekhawatiran baru: apakah etanol benar-benar aman untuk tangki bensin kendaraan? Beberapa pengguna mengaku tangki mereka berkarat atau bocor setelah lama memakai bensin beretanol tinggi. Lalu, benarkah etanol bisa merusak sistem bahan bakar kendaraan?