Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Pelat Nomor Cantik Bikin Pajak Kendaraan Lebih Mahal?

ilustrasi pelat nomor kendaraan (pexels.com/Magda Ehlers)
ilustrasi pelat nomor kendaraan (pexels.com/Magda Ehlers)
Intinya sih...
  • Pelat nomor cantik diminati pemilik kendaraan di Indonesia karena mudah diingat dan memiliki nilai estetika tertentu.
  • Pajak kendaraan bermotor dihitung berdasarkan jenis kendaraan, bukan berdasarkan pelat nomor. Biaya pelat nomor cantik adalah layanan tambahan yang dipungut melalui lelang atau penetapan harga khusus.
  • Biaya pelat nomor cantik lebih mahal karena permintaan terbatas, keinginan pemilik untuk identitas kendaraan yang berbeda, serta sistem lelang atau penetapan harga khusus untuk menambah pemasukan daerah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pelat nomor cantik atau pelat nomor khusus dengan kombinasi angka dan huruf unik, kini semakin diminati para pemilik kendaraan di Indonesia. Banyak orang rela mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan pelat nomor yang mudah diingat atau memiliki nilai estetika tertentu.

Tapi ada yang menyebut kalau pajak kendaraan dengan pelat nomor cantik ini lebih mahal dibandingkan pelat nomor biasa, benarkah demikian? Hmm..pada dasarnya, pajak kendaraan bermotor dihitung berdasarkan jenis kendaraan, kapasitas mesin, dan masa berlaku STNK bukan berdasarkan pelat nomornya.

Lantas, kenapa kendaraan berpelat nomor cantik pajaknya lebih mahal? 

1. Perbedaan antara pajak kendaraan dan biaya pelat nomor cantik

ilustrasi pelat nomor kendaraan (pexels.com/George Sultan)
ilustrasi pelat nomor kendaraan (pexels.com/George Sultan)

Pajak kendaraan bermotor adalah kewajiban yang harus dibayar setiap tahun oleh pemilik kendaraan berdasarkan peraturan daerah dan undang-undang pajak. Sementara itu, pelat nomor cantik termasuk dalam kategori layanan tambahan yang dipungut melalui sistem lelang atau penetapan harga khusus oleh instansi terkait. Biaya ini bukan merupakan pajak, melainkan biaya administrasi untuk memperoleh hak penggunaan pelat nomor khusus yang unik.

2. Alasan biaya pelat nomor cantik lebih mahal

ilustrasi pelat nomor kendaraan (pexels.com/Yura Forrat)
ilustrasi pelat nomor kendaraan (pexels.com/Yura Forrat)

Biaya untuk mendapatkan pelat nomor cantik lebih mahal karena permintaan yang terbatas dan keinginan pemilik kendaraan untuk memiliki identitas kendaraan yang berbeda dan mudah dikenali.

Pemerintah menggunakan sistem lelang atau penetapan harga khusus untuk mengelola distribusi pelat nomor ini agar adil dan transparan, sekaligus menambah pemasukan daerah.

Dengan demikian, meski pajak kendaraan tetap sama, pemilik pelat nomor cantik harus membayar biaya tambahan yang nilainya bisa jauh lebih besar dibanding pelat nomor biasa.

3. Manfaat dan pertimbangan memiliki pelat nomor cantik

Ilustrasi pelat nomor (Gramedia)
Ilustrasi pelat nomor (Gramedia)

Memiliki pelat nomor cantik memberikan keuntungan seperti kemudahan pengenalan kendaraan dan nilai prestise tertentu. Namun, calon pemilik harus mempertimbangkan biaya tambahan yang harus dikeluarkan selain pajak rutin.

Meski bukan pajak, biaya pelat nomor cantik tetap wajib dibayar saat pengurusan administrasi. Oleh karena itu, pemilik kendaraan perlu memastikan kesiapan biaya sebelum memilih pelat nomor cantik agar tidak terjadi kendala di kemudian hari.

Singkatnya, pajak kendaraan untuk pelat nomor cantik sebenarnya tidak lebih mahal, karena pajak tetap dihitung berdasarkan kendaraan itu sendiri. Namun, pemilik harus membayar biaya tambahan khusus untuk penggunaan pelat nomor cantik yang unik dan eksklusif. Biaya ini adalah bentuk layanan premium dan sistem pengelolaan pelat nomor khusus yang diterapkan pemerintah untuk mengatur distribusi dan mendapatkan pendapatan tambahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us