Jakarta, IDN Times – Penggunaan mobil listrik mulai menjamur di masyarakat Indonesia. Banyak yang menggunakan mobil listrik dengan berbagai alasan, seperti pengisian daya yang mudah dan lebih hemat biaya.
Salah satu mobil listrik yang sering ditemui di jalan adalah Wuling Air ev. Mobil listrik asal pabrikan China ini memiliki tiga metode pengecasan yang bisa dilakukan. Apa aja? Berikut ulasannya.
Cara paling mudah dalam pengisian baterai mobil listrik Wuling adalah dengan mendatangi SPKLU terdekat. Namun perlu digaris bawahi, tak semua wilayah sudah menyediakan layanan SPKLU.
Mengecas mobil listrik di SPKLU dinilai singkat, yakni hanya membutuhkan waktu sekitar 30-90 menit hingga baterai terisi penuh. Setiap SPKLU menyediakan berbagai macam soket colokan yang bisa disesuaikan kendaraan. Di antaranya AC charging, DC charging, CHAdeMo, dan DC charging Combo tipe CCS2.
Dalam setiap pembelian Wuling Air ev, biasanya akan mendapatkan satu set socket box charger atau colokan listrik dan alat pengaman elektrikal. Jenis socket yang digunakan pada Wuling Air ev adalah tipe AC GB/T. Oya, untuk mengisi daya baterai Wuling Air ev, membutuhkan daya listrik rumah yang dapat menampung 2.200 W.
Socket dari Wuling ini dapat menghasilkan daya listrik 2.200 W. Waktu pengisian daya baterai dari nol hingga penuh sekitar 8,5 jam untuk varian Standard Range. Sedangkan untuk varian Long Range membutuhkan waktu sekitar 11 jam.
Tak hanya disediakan socket box charger, Wuling Air ev juga menyediakan fitur charging pillar dan sudah termasuk dengan charging gun di dalamnya. Biasanya charging pillar atau bisa disebut wall charger biasanya akan diletakan di garasi mobil.
Cara menggunakannya dengan meteran listrik tambahan sehingga daya listriknya terpisah dengan meteran listrik rumah. Charging pillar menghasilkan daya listrik hingga 7.700 W. Mengecas tipe baterai Long Range lewat pillar hanya perlu 4 jam, sedangkan sekitar Standard Range 8,5 jam.