Jakarta, IDN Times - Pabrikan baterai CATL mengumumkan akan meluncurkan Qilin Battery 2.0 yang merupakan baterai lithium iron Phosphate (LFP) dengan spesifikasi 6C fast charging menjelang akhir tahun ini.
Padahal, CATL baru saja meluncurkan baterai dengan spesifikasi 5C beberapa bulan lalu, terpatnya pada akhir Februari 2024 yang bernama Shenxing Battery.
Baterai 5C dari CATL dipasangkan di mobil listrik Zeekr 001, yang bisa dicas dari 10 persen ke 80 persen hanya dalam waktu 11,5 menit saja, menambah sekitar 472 kilometer jarak tempuh mobil listrik tersebut.
Lalu pada April kemarin, CATL memperkenalkan baterai Shenxing Plus yang memiliki kepadatan energi 205 Wh/kg yang memungkinkan mobil listrik melaju hingga 1.000 kilometer dalam sekali pengecasan.
Oya, baterai 6C berarti baterai tersebut bisa dicas enam kali lipat dari kapasitasnya. Misalnya, sebuah baterai dengan kapasitas 1.000 mAh berspesifikasi 6C, artinya baterai tersebut dapat dicas dengan arus maksimal 6.000 mA.
Dengan begitu, simpelnya baterai 6C secara teori bisa diisi ulang sampai penuh hanya dalam waktu 10 menit saja.
Kemampuan pengisian daya cepat baterai tersebut tentunya perlu diimbangi dengan infrastruktur pengisian daya yang memadai. Di China, Huawei meluncurkan pengisan daya baterai dengan kemampuan 600 kW pada Februari lalu, dan Li Auto berencana untuk memasang 5.000 staisun pengisian super yang mendukung 5C pada 2025 mendatang.
Artinya, saat ini jika konsumen membeli kendaraan yang mendukung pengisian 4C atau 5C, mencari stasiun pengisian yang bisa mendukung secara optimal masih menjadi tantangan.