Jakarta, IDN Times - Satu lagi pabrikan otomotif China akan bermain di Indonesia, yakni Chery. Mereka bahkan sudah menyiapkan line up untuk menggempur pasar mobil tanah air.
Chery bakal menandai kehadiran mereka di Indonesia dengan ikut serta di ajang IIMS 2022 yang akan digelar di JI Expo Kemayoran Jakarta, Februari mendatang. Nah, berikut perkiraan mobil-mobil yang akan menjadi andalan mereka di pasar mobil Indonesia.
Chery kemunginan akan meluncurkan mobil listrik kompak bernama EQ1. Bahkan mobil ini akan dibawa ke IIMS 2022. Kepastian ini diumumkan oleh akun Instagram Chery Indonesia.
“EQ1 merupakan salah satu line up EV yang akan meramaikan booth Chery di ajang IIMS 2022,” begitu tertulis di akun Instagram @cherymotorindonesia.
Chery EQ1 diprediksi akan mendapat sambutan meriah sebab harganya yang murah. Di China mobil ini dijual dengna harga 66.900 Yuan atau setara Rp150 jutaan.
Meski dimensinya kompak, mobil ini bisa menempuh jarak hingga 408 Km dalam kondisi penuh. Baterainya bisa diisi hingga 80 persen dalam waktu 30 menit saja.
Mobil lain yang akan dijual Chery di Indonesia adalah keluarga SUV bernama Tiggo. Ada beberapa varian Tiggo, yakni Tiggo 8 Pro, Tiggo 7 Pro, dan Tiggo 4 Pro. Masing-masing memiliki spesifikasi yang unik. Kabar baiknya ketiga Tiggo ini kemungkinan akan dijual di negeri ini.
Bahkan ketiga Tiggo tersebut juga akan dipamerkan di IIMS 2022 untuk melihat respons pasar. Jika responsnya cukup positif, bukan tak mungkin satu atau bahkan ketiga Tiggo tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Mobil Chery lain yang akan masuk Indonesia adalah Omoda 5. Mobil SUV dengan desain yang sangat futuristik ini memiliki tiga pilihan mesin, yakni 1.6 liter turbo empat silinder, hybrid, hingga full baterai.
Namun belum diketahui varian mana yang akan diboyong ke Indonesia. Sepertinya Chery masih akan melakukan riset terlebih dahulu. Sebab persaingan pasar SUV di Indonesia sangat ketat.
Kabar baiknya lagi, Chery kabarnya bakal merakit lokal mobil-mobil mereka di Tanah Air. Dengan begitu, harga jualnya bakal lebih rendah. Stategi ini juga digunakan oleh Wuling, pabrikan China yang lebih dulu bermain di pasar otomotif Indonesia.