Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BYD Sealion 7 (byd.com)
BYD Sealion 7 (byd.com)

Pemerintah China akan memperketat syarat pemberian insentif pajak bagi kendaraan ramah lingkungan atau new energy vehicles (NEV) mulai 1 Januari 2026. Kebijakan ini menjadi langkah penting untuk mendorong efisiensi dan inovasi di sektor otomotif, terutama pada kendaraan listrik dan hybrid. Melalui aturan baru tersebut, kendaraan yang ingin tetap menikmati pembebasan pajak harus memenuhi standar teknis yang lebih ketat, sesuai dengan perkembangan teknologi kendaraan listrik yang terus maju pesat di negara itu.

Laporan dari CarNewsChina menyebutkan bahwa kebijakan ini akan berdampak besar bagi produsen mobil hybrid plug-in (PHEV). Mulai 2026, kendaraan jenis ini diwajibkan memiliki jarak tempuh minimal 100 kilometer hanya dengan tenaga listrik agar tetap berhak atas pembebasan pajak pembelian. Kebijakan ini diumumkan oleh tiga lembaga pemerintah China sekaligus, yakni Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Keuangan, serta Administrasi Pajak Nasional.

1. Tujuan kebijakan baru bagi industri otomotif

ilustrasi BYD M6 (byd.com)

Perubahan aturan ini bukan sekadar untuk memperketat regulasi, melainkan juga sebagai bentuk adaptasi terhadap kemajuan teknologi kendaraan listrik di pasar global. Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok, Cui Dongshu, menyatakan bahwa kebijakan tersebut dirancang untuk mendorong produsen meningkatkan riset dan pengembangan teknologi, sekaligus menyingkirkan produk-produk lama yang sudah tertinggal. Dengan demikian, industri otomotif China dapat berkembang secara berkualitas, bukan hanya dari sisi kuantitas produksi.

Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah China dalam memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin global di sektor kendaraan listrik. Dengan menetapkan standar teknis yang lebih tinggi, produsen lokal diharapkan mampu menghasilkan kendaraan yang lebih hemat energi, efisien, dan kompetitif di pasar internasional.

2. Standar baru untuk kendaraan listrik dan hybrid

ilustrasi BYD Dolphin (byd.com)

Dalam kebijakan yang akan berlaku 2026, mobil listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) diwajibkan memenuhi batas konsumsi energi baru yang tercantum dalam standar nasional GB 36980.1-2025. Batas ini sekitar 11 persen lebih ketat dari sebelumnya. Sementara itu, kendaraan dengan bobot lebih dari 3.500 kilogram akan memiliki standar konsumsi energi tersendiri yang disesuaikan dengan beratnya.

Untuk PHEV, syarat jarak tempuh listrik minimum dinaikkan dari 43 kilometer menjadi 100 kilometer. Selain itu, batas konsumsi bahan bakar juga diturunkan: tidak boleh lebih dari 70 persen dari batas standar untuk kendaraan di bawah 2.510 kg, dan maksimal 75 persen untuk kendaraan di atas bobot tersebut. Kebijakan ini memastikan bahwa efisiensi energi menjadi fokus utama dalam pengembangan kendaraan masa depan.

3. Dampak terhadap pasar otomotif China

ilustrasi BYD Dolphin (byd.com)

Aturan baru ini akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2026. Kendaraan yang sudah terdaftar dalam katalog bebas pajak sebelum 31 Desember 2025 dan memenuhi syarat teknis baru akan tetap masuk daftar 2026. Namun, model yang tidak sesuai akan dihapus dari daftar insentif. Produsen yang masih ingin mendaftarkan model lama ke daftar 2026 diberi tenggat waktu hingga 12 Desember 2025.

Para analis memperkirakan sekitar 40 persen model PHEV yang saat ini beredar belum memenuhi ketentuan baru, terutama dalam hal jarak tempuh listrik. Kondisi ini berpotensi memicu diskon besar-besaran menjelang akhir 2025, karena produsen akan berusaha menghabiskan stok kendaraan yang tak lagi memenuhi syarat insentif pajak mulai tahun berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team