Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar Negara dengan Kandungan Etanol Terbanyak di Bensin

ilustrasi isi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi isi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)
Intinya sih...
  • Brasil memegang rekor dalam penggunaan etanol tinggi (27,5 persen dan akan dinaikkan ke 30 persen) pada bensin reguler.
  • Amerika memiliki campuran standar rendah tapi kendaraan flex-fuel bisa memakai E85.
  • India dan Thailand sedang mendorong kenaikan etanol ke 20 persen atau lebih, dan Eropa umumnya berada di level moderat seperti E10 atau E5.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pemerintah kabarnya akan mencampurkan 10 persen etanol ke dalam bensin. Kebijakan ini, selain untuk mengurangi impor bahan bakar, juga untuk membuat lingkunga lebih bersih. Namun kebijakan mencapur etanol hingga 10 persen ke dalam besin ini memicu reaksi publik.

Sebab, banyak yang menganggap kandungan etanol pada besin berdampak buruk pada mesin dan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Meski begitu, mencapurkan etanol dengan bensin ternyata sudah dilakukan beberapa negara lain, berikut beberap di antaranya.

1. Brasil

ilustrasi isi bensin (pexels.com/Erik Mclean)
ilustrasi isi bensin (pexels.com/Erik Mclean)

Brasil adalah salah satu negara dengan mandat etanol tertinggi dalam campuran bensin biasa. Saat ini, pemerintah Brasil mewajibkan sekitar 27,5 persen etanol anhidrat dalam bensin reguler. Rencana terbaru menunjukkan bahwa mulai 1 Agustus 2025, kadar tersebut akan dinaikkan menjadi 30 persen etanol (E30). Di Brasil pun tersedia kendaraan flex-fuel yang dapat menggunakan etanol murni (E100) atau campuran dengan bensin. 

2. Amerika Serikat

ilustrasi isi bensin (Unsplash/Jesse Donoghoe)
ilustrasi isi bensin (Unsplash/Jesse Donoghoe)

Di Amerika Serikat, campuran etanol standar untuk bensin komersial biasa adalah E10 (10 persen etanol). Namun, untuk kendaraan flex-fuel, tersedia juga campuran E85 (85 persen etanol, 15 bensin). Jadi, Amerika punya dua tingkatan besar tergantung jenis kendaraan dan infrastruktur.

3. India

ilustrasi isi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi isi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)

India telah menetapkan target nasional untuk menerapkan bahan bakar dengan 20 persen etanol (E20). Beberapa laporan menyebut bahwa pencampuran etanol di India telah melampaui 18 % dalam prakteknya. Tantangan muncul terutama bagi kendaraan lama yang belum didesain untuk etanol tinggi, serta kekhawatiran terhadap performa dan jaminan pabrikan.

4. Thailand

ilustrasi isi bensin (pixabay.com/RoumanetD)
ilustrasi isi bensin (pixabay.com/RoumanetD)

Thailand juga aktif mengadopsi campuran etanol. Di SPBU, tersedia E10, E20, dan E85 tergantung jenis kendaraan dan stasiun bahan bakar. Namun, secara rata-rata campuran etanol dalam bensin komersial berada di kisaran 13,8 persen menurut data konsumsi nasional (gabungan dari berbagai jenis campuran) pada masa lalu. Thailand mendukung produksi etanol lokal untuk mengurangi impor bahan bakar fosil.

5. Uni Eropa

ilustrasi gambar bendera Uni Eropa (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi gambar bendera Uni Eropa (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Di banyak negara Eropa, campuran etanol yang digunakan adalah E10 (10 %) atau bahkan E5 (5 persen) pada kendaraan standar. Contoh: negara-negara seperti Belanda, Jerman, Prancis, Finlandia menawarkan E10 sebagai bahan bakar standar. Meskipun E85 tersedia di beberapa negara di Eropa, itu lebih khusus untuk kendaraan flex-fuel. 

So, dari negara-negara di atas, Brasil memegang rekor dalam penggunaan etanol tinggi (saat ini sekitar 27,5 persen dan akan dinaikkan ke 30 persen) pada bensin reguler. AS memiliki campuran standar rendah tapi kendaraan flex-fuel bisa memakai E85. India dan Thailand sedang mendorong Kenaikan etanol ke 20 persen atau lebih, dan Eropa umumnya berada di level moderat seperti E10 atau E5.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Tips Merawat Kaca Mika Speedometer Selalu Bening

11 Okt 2025, 17:05 WIBAutomotive