Jakarta, IDN Times – Esemka dikabarkan akan merilis mobil terbaru mereka pada Oktober ini. Kabar ini disampaikan secara langsung oleh calon wakil presiden Ma'ruf Amin pada Kamis, 27 September lalu.
Ini tentu menjadi kabar gembira. Sebab, setelah sempat muncul beberapa tahun lalu, Esemka lantas menghilang begitu saja. Seperti apa sih perjalanan Esemka hingga akhirnya dirilis Oktober ini?
Esemka dirakit oleh anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo, sehingga dinamai Esemka. Mobil ini pertama kali diperkenalkan pada 2009. Mulanya, Esemka sendiri muncul berkat seorang pria asal Trucuk, Klaten, bernama Sukiyat. Dari bengkelnya, dia mengajak siswa-siswa SMK merakit Kiat Esemka.
Di sanalah dua unit mobil berhasil lahir dan akhirnya digunakan Jokowi yang menjabat sebagai Walikota Solo waktu itu. Saat itu, yang ingin memproduksi secara massal mobil Esemka adalah PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK).
Namun bertahun-tahun dinanti, perusahaan otomotif yang didirikan di Solo sejak tahun 2007 itu tak juga berhasil meluncurkan Esemka ke pasar.
Mobil Esemka mulai dikenal publik ketika Joko ‘Jokowi’ Widodo yang kala itu masih menjadi Walikota Solo menjadikan mobil ini sebagai kendaraan dinasnya. Tak lama setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden pada akhir 2014, Ia sendiri berniat menjadikan mobil ini sebagai industri mobil rumahan sekaligus embrio untuk mewujudkan impian lama tentang mobil nasional.
Pada 2012, Esemka terbentur masalah emisi gas buang. Kendala Esemka saat itu terletak pada emisi gas buang yang terlampau tinggi. Bahkan, Esemka sudah dua kali gagal uji emisi. Hingga akhirnya, di pengujian ketiga kali pada Agustus 2012, Esemka lulus uji emisi dan sudah memenuhi standar. Meski begitu, Esemka kala itu harus berbenah dengan mengurangi bobot kendaraan sampai setengah sebelum diproduksi massal.
Pada 2015, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono melalui bendera PT Adiperkasa Citra Lestari melakukan penandatangan nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings Berhard. Proton akan membantu perusahaan milik Hendropriyono untuk memproduksi mobil itu di Indonesia.
Dua tahun lebih, PT (ACL) yang telah melebur dengan PT SMK sehingga berubah nama menjadi PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) itu belum juga berhasil memproduksi Esemka secara massal dan meluncurkannya ke publik.