5 Alasan Klasik Pemicu Kecelakaan Bus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kecelakaan bus kembali terjadi, kali ini di ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), tepatnya di Interchange KM 72 Exit Tol Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) pukul 15.50 WIB. Kecelakaan itu menyebabkan 12 orang meninggal dunia, dua luka berat, dan lima lainnya luka ringan.
Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supriadi, mengatakan bus ini hendak ke luar menuju pool yang ada di Purwakarta untuk mengambil penumpang. Bus diduga menikung ke arah kiri dan karena pengemudi kurang antisipasi sehingga kendaraan oleng tidak terkendali lalu menabrak guadrill
"Akhirnya hilang kendali hingga menabrak pembatas jalan, kemudian tergulih arah kanan," kata AKP Dadang Supriadi.
Berikut beberapa faktor yang kerap menjadi penyebab kecelakaan bus.
1. As roda patah
Banyak kecelakaan bus terjadi karena patah as roda. Masalah ini biasanya disebabkan muatan yang diangkut melebihi batas yang disarankan oleh pabrikan atau produsen kendaraan.
Selain itu, kurangnya perawatan juga bisa menyebabkan komponen ini semakin melemah, misalkan menjadi karat dan akhirnya keropos karena terlalu sering tertutup kotoran yang mengendap.
Padahal, jika as roda patah, bus bisa langsung terguling karena otomatis penumpu truk akan hilang, terlebih beban bus beserta muatannya lumayan berat.
Baca Juga: Kecelakaan Bus Tewaskan 29 Penumpang, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
2. Pecah ban
Masalah lain yang kerap memicu kecelakaan pada bus adalah ban pecah. Biasanya ban pecah karena muatan yang berlebih dan minimnya perawatan. Bukan rahasia jika banyak bus menggunakan ban afkiran.
Editor’s picks
Sama seperti dengan as roda yang patah, ban sebagai tumpuan kendaraan juga dapat menyebabkan bus hilang kendali bahkan terbalik apabila meletus. Sekali lagi dikarenakan oleh permasalahan beban kendaraan dan muatan.
3. Rem blong
Permasalahan ini biasanya diakibatkan oleh kelalaian pemilik kendaraan karena jarang melakukan pemeriksaan rutin terhadap komponen rem seperti oli, kampas, kaliper, piringan, dan tromol belakang pada bus yang dimiliki.
Seiring berjalannya waktu bisa saja oli rem ternyata habis, begitu pula dengan kampas yang akan beradu dengan besi sehingga membuat sistem pengereman tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Kopling aus
Kopling aus juga lazim terjadi pada bus yang diakibatkan karena terlalu sering membawa beban berat sehingga mempengaruhi laju kendaraan. Tapi beberapa kali juga diakibatkan oleh kelalaian pemilik bus.
Kopling aus menyebabkan bus tak akan bisa berjalan meski putaran mesinnya sudah tinggi atau andai kata berjalan pun akan menyebabkan selip karena gigi transmisi akan sulit pindah dan tentu membahayakan terutama saat jalan menanjak.
5. Masalah pada transmisi
Transmisi loncat biasanya disebabkan karena gerigi pada gear sudah tidak menggigit sehingga membuat transmisi berpindah sendiri ke posisi netral. Situasi ini akan sangat berbahaya terutama saat bus sedang mengangkut beban berat ketika posisi menanjak karena bisa mundur.
Baca Juga: Cerita Korban Selamat Bus Maut Sumedang: Rem Blong Saat di Tanjakan