Diduga Ada Masalah Rem, 1,7 Juta Mobil Honda Diinvestigasi
honda-indonesia.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) tengah menyelidiki sekitar 1.732.000 mobil Honda Accord (2018-2019) dan CR-V (2017-2019) yang diduga bermasalah pada sistem pengereman darurat otomatis.
NHTSA, seperti dikutip dari CarsCoops, terlah menerima total 278 pengaduan, terdiri atas 107 aduan terhadap Accord dan 171 aduan untuk CR-V. Bahkan ada enam kasus insiden tabrakan yang melibatkan cedera ringan.
1. Rem darurat otomatis mendadak aktif padahal gak ada penghalang
pixabay.com/JC_LiBanyak pengguna CRV dan Accord di Amerika melaporkan sistem pengeraman mendadak aktif saat kecepatan tinggi, walau di depan tidak ada penghalang apa-apa. Situasi tersebut kerap terjadi tanpa ada peringatan terlebih dahulu, sehingga sangat membahayakan.
"Dua kali dalam enam bulan terakhir, mengemudi di jalan pedesaan ke lingkungan kami, mobil itu menyalakan tanda rem di dasbor dan menginjak rem padahal tidak ada penghalang, tidak ada mobil di depan atau mobil yang datang dari arah lain," kata seorang pengguna Honda.
Editor’s picks
Baca Juga: 4 Tips Menghindari Tabrakan Beruntun di Jalan Tol
2. Sistem pengereman darurat otomotif untuk meminimalisasi terjadinya tabrakan
Mobil-mobil terbaru memang sudah dilengkapi dengan sistem pengereman darurat otomatis. Dengan sistem ini, mobil akan berhenti secara otomotis juga ada sesuatu di depan. Sistem ini terbukti bisa meminimalisasi tabrakan.
Namun jika sistem otomoatis ini error bisa sangat membahayakan. Sebab bisa memicu terjadinya kecelakaan dan tabrakan beruntun.
3. Hasil penyelidikan NHTSA jadi bahan evaluasi recall
NHTSA sebelumnya membuka penyelidikan dan telah menerbitkan dokumen Evaluasi Awal pada Kamis pagi. Tujuan penyelidikan untuk menentukan tingkat keparahan masalah potensial. Hasil penyelikan ini akan menjadi bahan untuk menentukan apakah perlu dilakukan recall atau tidak.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
