Jalur Pansela Sudah Bisa Memanjakan Pemudik Tahun Ini?

Tim IDN Times menyusuri Jalur Pansela selama sembilan hari

Jakarta, IDN Times - Upaya pemerintah menggenjot pembangunan Jalur Pantai Selatan atau Pansela ternyata belum cukup untuk memikat para pemudik. Sebab jalur yang membentang dari Anyer hingga Banyuwangi ini masih sepi peminat pada lebaran tahun lalu.

Banyak alasan kenapa para pemudik belum mau menggunakan Jalur Pansela, salah satunya karena sarana dan prasarananya masih minim. Tapi itu cerita tahun lalu. Lalu bagaimana tahun ini? Apakah Jalur Pansela siap memanjakan para pemudik pada lebaran nanti?

Tim 'Jalan Pulang' IDN Times menyusuri Jalur Pansela dari Anyer hingga Malang untuk mencari tahu seberapa siap jalur ini memanjakan para pemudik pada lebaran 2023. Nah, berikut hasil reportase kami selama sembilan hari perjalanan dari 28 Februari hingga 8 Maret kemarin. 

1. Masih banyak jalan berlubang tanpa penerangan dan marka yang cukup

Jalur Pansela Sudah Bisa Memanjakan Pemudik Tahun Ini?Jalan Pansela di Perkebunan Teh Cikaso masih dalam perbaikan (IDN Times/Dwi Agustiar)

Jalur Pansela membentang sepanjang 1.500 km dengan kontur jalan yang sangat variatif, mulai dari jalan lurus mulus, jalan berlubang, jalan perbukitan yang naik-turun dengan tikungan tajam, hingga jalan datar di pinggir pantai. Bisa dibilang semua jenis jalan ada di jalur Pansela ini.

Jalan yang hitam mulus misalnya kami jumpai dari Anyer hingga Pelabuhan Ratu. Sementara jalur berbatu alias makadam kami temukan di Perkebunan Teh Cikaso. Pembangunan jalan juga masih kami dapati di Wonosari. Sementara di Blitar dan Malang jalan Panselanya sudah mulus layaknya jalan tol. Hanya saja jalan tersebut belum tersambung!

Sehingga, dari segi kemulusan jalan, Jalur Pansela bisa dibilang belum bisa memanjakan para pemudik. Sebab sebaran lubang di jalur ini lumayan banyak. Masalah lainnya penerangan jalan belum merata alias masih minim. Sering kali mobil kami menghantam lubang yang tak terlihat atau tak terhindarkan. 

Persoalan lain adalah kontur jalan yang didominasi perbukitan. Akibatnya banyak tanjakan dan turunan terjal. Kondisi jalan semakin diperparah dengan lubang-lubang yang banyak bertebaran, seperti di Hutan Sancang Garut dan Bukit Paralayang Parangtritis. Lubang-lubang tersebut berpotensi membuat mobil kehilangan momentum saat menanjak. Akibatnya mobil bisa melorot turun.

Oya, marka jalan juga belum merata. Dari Anyer hingga Pelabuhan Ratu misalnya, banyak sekali marka jalan. Tapi dari Sindangbarang hingga ke Batukaras marka jalannya lumayan minim. Padahal kelokan-kelokan di jalur ini lumayan esktrem.

Selain itu tikungan-tikungan tajam yang bertebaran di sepanjang Jalur Pansela juga bisa menjadi problem lain yang bisa mengusik kenyamanan mudik. Karena itu jangan memaksakan diri mudik lewat Jalur Pansela kalau jam terbang mengemudimu belum terlalu tinggi atau kalau mesin dan rem mobilnmu tidak terlalu sehat, ya. 

Baca Juga: Telusur Jalur Pansela Anyer-Malingping: Jalan Mulus Sepanjang Pantai!

2. Minim SPBU dan rest area

Jalur Pansela Sudah Bisa Memanjakan Pemudik Tahun Ini?Tim Jalan Pulang IDN Times saat mengisi bensin di daerah Banten (IDN Times/Dwi Agustiar)

Persoalan lain yang kami hadapi saat menelusuri Jalur Pansela adalah minimnya SPBU Pertamina. Langkanya SPBU Pertamina ini terutama terasa sekali di jalur Pelabuhan Ratu menuju Batukaras.

Dalam hitungan kami hanya ada enam SPBU Pertamina di jalur Pelabuhan Ratu-Batukaras, masing-masing di Pelabuhan Ratu, Agrabinta, Sindangbarang, Pamengpeuk, Cidaun, dan di Cipatujah di Tasikmalaya. 

Jarak dari satu SPBU ke SPBU berikutnya lumayan jauh. Sehingga sangat disarankan mengisi bensin setiap kali bertemu SPBU. Dan jangan berharap bisa mengisi bensin Shell, BP, atau VIVO di Jalur Pansela sebab gak akan ada.

Satu-satunya SPBU swasta yang kami temui di Jalur Ciletuh-Batukaras hanya Mobil Indostation. Jumlah SPBU swasta ini cukup banyak dan tersebar di banyak titik. Hanya saja ukurannya kecil mirip Pertashop dan tidak buka 24 jam.

Minimnya populasi SPBU di antara Pelabuhan Ratu dan Batukaras ini memang mencemaskan. Sebab jarak dari Pelabuhan Ratu ke Batukaras lumayan jauh, yakni sekitar 350 km. Kalau sampai kehabisan bensin di tengah jalan pasti bakal merepotkan banget. Apalagi kalau malam hari.  

Baca Juga: Telusur Jalur Pansela Ciletuh-Batukaras: Mistisnya Hutan Sancang Garut

3. Minim rest area tapi banyak minimarket

Jalur Pansela Sudah Bisa Memanjakan Pemudik Tahun Ini?Tim Jalan Pulang IDN Times saat bersitirahat di Pantai Balekambang (IDN Times/Dwi Agustiar)

Keluhan lainnya adalah minimnya rest area. Sepanjang jalan Anyer hingga Bantul kami tidak menemukan rest area yang memang diperuntukkan untuk pelintas jarak jauh. Namun banyak minimarket tersebar di sepanjang jalan. Minimarket-minimarket ini bisa kamu manfaatkan untuk beristirahat. 

Selain itu kamu juga bisa beristirahat di tepian pantai. Karena itu ada baiknya membawa tenda atau kompor portable lengkap dengan peralatannya sehingga kamu bisa menyeduh kopi atau mi instan sambil beristirahat menikmati laut selatan. Jadi mudik berasa piknik. Seru, kan?

Opsi lain untuk tempat beristirahat adalah rumah makan. Banyak pilihan yang bisa kamu coba di Jalur Pantura ini, mulai dari seafood di sepanjang Jalan Anyer-Pelabuhan Ratu hingga nasi rames dan masakan Sunda. Bahkan pencinta masakan padang juga gak perlu khawatir sebab banyak sekali warung padang di sepanjang jalan.

Baca Juga: Telusur Jalur Pansela Bantul-Blitar: Dibayangi Longsor di Ponorogo!

4. Penginapan ada sih, tapi..

Jalur Pansela Sudah Bisa Memanjakan Pemudik Tahun Ini?Tim Jalan Pulang IDN Times saat menginap di salah satu hotel di Ciletuh (IDN Times/Dwi Agustiar)

Kalau kamu memilih mudik lewat Jalur Pansela berarti kamu sudah siap dengan segala kejutannya. Sebab sarana dan prasarana di Jalur Pansela belum selengkap di Jalan Lintas Selatan atau Jalan Pantura.

Selain itu jalurnya yang naik turun dan berliku-liku akan memaksamu menurunkan kecepatan kendaraan. Dengan begitu sangat mungkin kamu akan kemalaman di jalan sehingga menginap di hotel menjadi sesuatu yang tak terhindarkan.

Sebenarnya cukup banyak penginapan di Jalur Pansela karena jalur ini adalah jalur wisata. Banyak pantai cantik di sisi jalan dan karenanya banyak penginapan. Hanya saja penginapan-penginapan yang tersedia mungkin tidak senyaman hotel. Kabar baiknya, harganya relatif murah.

Kalau kamu ingin menginap di tempat yang lebih nyaman, kamu bisa menginap di Pelabuhan Ratu, Ciletuh, Batukaras, Bantul, Pacitan atau Malang. Di tempat-tempat ini sudah banyak hotel atau penginapan yang nyaman. Tapi, tentu saja, sedikit lebih mahal.

5. Belum semua jalan tersambung

Jalur Pansela Sudah Bisa Memanjakan Pemudik Tahun Ini?Jalan yang mulus di Lingkar Selatan Blitar ternyata belum tersambung dengan Jalan Lingkar Selatan Malang (IDN Times/Dwi Agustiar)

Persoalan lain di Jalur Pansela adalah jalannya belum utuh. Yup, masih banyak jalan yang belum tersambung, entah karena memang belum dibangun atau karena masih diperbaiki. Jalan Lintas Selatan Bantul menuju Wonosari misalnya belum sepenuhnya tersambung.

Masih banyak pengerjaan jalan di Wonosari yang membuat kami harus mencari jalan alternatif. Kami pesimistis pengerjaan jalan tersebut bakal rampung pada musim mudik tahun ini. Sebab jalan yang dikerjakan lumayan panjang dan saat kami melintas masih berupa jalan berbatu atau makadam.

Selain itu Jalan Lintas Selatan Blitar dan Jalan Lintas Selatan Malang juga belum tersambung. Padahal kedua ruas jalan ini sudah mulus dan lebar sekali. Sayang kedua ruas jalan ini belum terkoneksi. Saat kami melintas di Jalan Lintas Selatan Blitar, jalan tersebut mentok di Sinpang 4 Mliwis. Padahal kalau sudah tersambung, jalan ini bisa tembus hingga ke Malang.

Baca Juga: Telusur Jalur Pansela Blitar-Malang: Blusukan karena Jalannya Buntu! 

6. Kesimpulannya: Jalur Pansela belum bisa memanjakan pemudik tahun ini

Jalur Pansela Sudah Bisa Memanjakan Pemudik Tahun Ini?IDN Times/Dwi Agustiar

So, dengan apa yang kami temukan di sepanjang perjalanan, bisa dibilang Jalur Pansela ini belum sepenuhnya bisa memanjakan pemudik pada musim mudik tahun ini. Sebab sebaran SPBU, penerangan, dan marka masih minim sementara jalurnya naik-turun berkelok-kelok.

Selain itu rest area juga tidak banyak tersedia. Mungkin karena jalur ini masih sepi, ya. Dan faktor lainnya adalah banyak jalan yang belum terhubung yang membuatmu harus mencari jalur alternatif. Ini pasti akan sangat menyebalkan. Sebab jalan-jalan alternatif yang kami telusuri kondisinya memprihatinkan: sempit, berlubang, dan naik-turun lumayan curam.

Tapi buat kamu yang ingin mencari pengalaman baru saat mudik, buat kamu para pencinta pantai, dan buat yang petrol head atau doyan nyetir, Jalur Pansela ini bisa jadi surga buatmu!   

Program 'Jalan Pulang' menelusuri Jalur Pantai Selatan atau Pansela selama sembilan hari pada 28 Februari-8 Maret 2023 ini disponsori oleh BPJS Ketenagakerjaan.

https://www.youtube.com/embed/5QaDrEuNRUE

Baca Juga: Telusur Jalur Pansela Malingping-Ciletuh: Awas Tanjakan-Turunan Curam 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya