Lampu Merah di Jakarta Dilengkapi Teknologi AI, Begini Cara Kerjanya

Pertama di Asia Tenggara!

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan teknologi Artificial intelligence (AI) pada lampu merah yang tersebar di 20 titik di Jakarta. Teknologi ini diklaim efektif mengurai kemacetan yang kerap terjadi di persimpangan.

Teknologi AI pada lampu merah tersebut hasil kerja sama Dinas Perhubungan DKI dengan Google. Keduanya meneken MoU proyek bernama Green Light ini pada November 2022 untuk diterapkan pada 2023.

Berikut fakta-fakta di balik tenologi artificial inteligent pada lampu merah.

1. Jakarta jadi pionir di Asia Tenggara

Lampu Merah di Jakarta Dilengkapi Teknologi AI, Begini Cara KerjanyaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Saat ini belum ada kota besar di Asia Tenggara yang menerapkan teknologi AI pada lampu merah. Sehingga terobosan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menerapkan tenologi AI pada lampu merah cukup berani.

Namun teknologi AI pada lampu merah telah diaplikasikan di India dan hasilnya efektif mengurai kemacetan hingga 20 persen.

Baca Juga: 5 Fungsi Lampu Hazard yang Wajib Kamu Ketahui, Penting!

2. Cara kerja AI pada lampu merah

Lampu Merah di Jakarta Dilengkapi Teknologi AI, Begini Cara Kerjanyailustrasi melanggar lalu lintas (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Cara kerja teknologi AI sebenarnya cukup simpel. Teknologi ini akan membaca tingkat kepadatan lalu lintas di simpang jalan. Sistem kemudian akan menganalisa data tersebut dan merekomendasikan durasi lampu lalu lintas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas secara real time.  

Hasilnya lampu hijau akan menyala lebih lama di daerah yang lalu lintasnya lebih padat. Sementara di daerah yang lalu lintasnya tidak terlalu padat, lampu merah akan menyala lebih lama dari lampu hijau.

3. Sebaran lokasi lampu merah dengan tekonologi AI

Lampu Merah di Jakarta Dilengkapi Teknologi AI, Begini Cara Kerjanyailustrasi lalu-lintas yang padat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Berikut daftar 20 lokasi lampu merah di Jakarta dengan teknogi AI:

1. Jl. Jembatan 2 Raya - Jl. Tubagus Angke
2. Jl. Kyai Tapa- Jl. Daan Mogot (Grogol)
3. Jl. S Parman - Jl. Tomang Raya
4. Jl. S.Parman - Jl. KS.Tubun- Jl. Gatot Subroto (Slipi)
5. Jl. Gatot Subroto - Jl Rasuna Said (kuningan)
6. Jl. Gatot Subroto - Jl.Supomo (Pancoran)
7. Jl. MT haryono - Jl. sutoyo (Cawang Uki)
8. Jl. DI Panjaitan - Jl. kalimalang
9. Jl. Ahmad yani - Jl. Utan Kayu (Rawamangun)
10. Jl. Ahmad Yani- Jl. Pemuda - Jl. Pramuka
11. Jl. Ahmad Yani - Jl. H.Ten
12. Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Letjen Suprapto
13. Jl. Senen Raya - Jl. Kwitang (Senen)
14. Jl. Gunung Sahari - Jl Wahidin
15. Jl. Gunung Sahari - Jl. Dokter Sutomo (MBAL)
16. Jl. Gunung Sahari - Jl Angkasa - jl Samanhudi
17. Jl. Gunung Sahari - Jl. Mangga Besar (kartini)
18. Jl. Gunung Sahari - Jl. Pangeran Jayakarta
19. Jl. Gunung Sahari - Jl. Mangga Dua
20. Jl. Perniagaan Raya - Jl. Pasar pagi flyover (Jembatan Lima) 

Baca Juga: Siapa Penemu Lampu Lalu Lintas? Berikut Sejarah dan Faktanya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya