Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Efek Buruk Suspensi Mobil Terlalu Empuk, Bikin Labil!

ilustrasi sopir (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)
ilustrasi sopir (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)
Intinya sih...
  • Mengurangi kestabilan dan kontrol saat berkendaraSuspensi terlalu empuk membuat mobil mudah limbung dan terasa melayang, meningkatkan risiko kecelakaan dan membuat kendali sulit.
  • Membuat penumpang lebih cepat lelahGetaran kecil dan gerakan naik-turun berlebih menyebabkan tubuh bekerja ekstra, memicu rasa lelah dan mual pada sebagian orang.
  • Mempercepat keausan komponen mobil lainnyaSuspensi yang terlalu lembut tidak optimal dalam meredam getaran, bisa mempercepat kerusakan komponen lain dan mengakibatkan keausan ban tidak merata.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Suspensi mobil berperan besar terhadap kenyamanan dan kestabilan saat berkendara. Banyak orang berpikir bahwa semakin empuk suspensi, semakin nyaman pula perjalanan. Padahal, suspensi yang terlalu empuk justru bisa membawa berbagai efek negatif pada mobil maupun pengemudi.

Tanpa disadari, karakter suspensi yang terlalu lembut dapat memengaruhi kontrol kendaraan, membuat penumpang cepat lelah, hingga mempercepat kerusakan komponen tertentu. Karena itu, memahami dampak buruknya sangat penting agar pemilik mobil tidak salah kaprah dalam memilih atau memodifikasi suspensi.

1. Mengurangi kestabilan dan kontrol saat berkendara

Rally Dakar (Pexels/egeardaphotos)
Rally Dakar (Pexels/egeardaphotos)

Suspensi yang terlalu empuk menyebabkan mobil mudah limbung saat menikung atau berpindah jalur. Hal ini terjadi karena bodi kendaraan mengalami gerakan berlebih akibat tidak ditahan dengan cukup kuat oleh komponen suspensi. Ketika mobil limbung, pengemudi membutuhkan usaha lebih untuk menjaga arah kemudi agar tetap stabil.

Selain itu, pada kecepatan tinggi, suspensi yang terlalu lembut berpotensi membuat mobil terasa melayang. Kondisi ini secara langsung memengaruhi kepercayaan diri pengemudi dan bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Dalam situasi darurat seperti menghindari objek di depan atau manuver cepat, respons mobil menjadi lebih lambat, membuat kendali semakin sulit. Kestabilan yang buruk ini menjadi salah satu alasan mengapa mobil keluarga biasanya memakai suspensi seimbang, bukan terlalu empuk.

2. Membuat penumpang lebih cepat lelah

ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)

Meski terdengar paradoks, suspensi yang terlalu empuk tidak selalu memberikan kenyamanan maksimal. Justru getaran kecil dan gerakan naik-turun berlebih (body roll maupun bouncing) menyebabkan tubuh bekerja ekstra untuk menjaga keseimbangan. Akibatnya, penumpang bisa cepat merasa lelah, terutama saat perjalanan jauh.

Gerakan mobil yang berayun-ayun juga bisa memicu mual pada sebagian orang. Fenomena ini mirip dengan motion sickness, di mana otak menerima sinyal gerakan yang tidak konsisten sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Anak-anak dan orang lanjut usia biasanya lebih rentan mengalami hal ini. Jadi, meskipun empuk terasa nyaman dalam jangka pendek, efek jangka panjangnya justru kurang baik untuk kondisi fisik penumpang.

3. Mempercepat keausan komponen mobil lainnya

Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Suspensi yang terlalu lembut bekerja kurang optimal dalam meredam getaran dan hentakan dari jalan. Akibatnya, beban kejut diteruskan ke komponen lain seperti bushing, tie rod, ball joint, dan struktur bodi. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mempercepat kerusakan dan meningkatkan biaya perawatan.

Selain itu, ban juga bisa mengalami keausan tidak merata karena kontrol roda menjadi kurang presisi. Dalam beberapa kasus, mobil dengan suspensi terlalu empuk juga mengalami bottoming out, yaitu kondisi ketika bodi atau per bagian sasis menghantam stopper suspensi. Jika terjadi terlalu sering, efeknya bisa merusak shock absorber dan per kejut secara permanen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Efek Buruk Suspensi Mobil Terlalu Empuk, Bikin Labil!

26 Nov 2025, 20:05 WIBAutomotive