Chery: Ekspor Omoda 5 Lebih dari 70 Ribu Unit di Semester I-2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Chery menyebut Omoda 5 semakin kuat menunjukkan taringnya di pasar otomotif global, dengan catatan angka ekspor mencapai 70.281 unit pada semester I-2023.
Pada Juni 2023 saja, SUV bertampang futuristik ini berhasil mengekspor sebanyak 14.047 unit Chery Omoda 5. Sebagai informasi, Chery menargetkan target penjualan 200 ribu unit sampai akhir 2023.
Baca Juga: Chery Omoda 5 vs Honda H-RV, Mana Paling Bertenaga?
1. Omoda 5 sudah dijual di 10 negara
Sampai saat ini, Chery Omoda 5 sudah memasuki pasar otomotif di 10 negara. Lalu pada akhir Juni dan awal Juli 2023, Omoda 5 melakukan serangkaian aktivasi merek dan produk di Eropa, Asia Tenggara, dan Australia.
Di Spanyol, batch pertama kendaraan OMODA 5 sudah resmi tiba, menandai langkah pertamanya untuk memasuki pasar Uni Eropa. Oya, Chery juga mengatakan akan memperkenalkan Omoda 5 tipe barunya dalam waktu dekat, yang kemungkinan merupakan versi elektrifikasi.
2. Menjadi bukti Omoda 5 digemari secara global
Editor’s picks
President PT Chery Sales Indonesia (CSI), Shawn Xu, menyampaikan kalau angka ekspor ini menjadi bukti bahwa Omoda 5 telah mendapatkan pengakuan dan popularitas secara global.
"Penerimaan yang sangat baik dari pasar global ini juga menggambarkan bagaimana konsumen generasi saat ini semakin memahami pengalaman apa yang ingin mereka dapatkan dari sebuah kendaraan SUV premium," kata Shawn Xu dalam siaran resminya, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga: 5 Alasan Chery Omoda 5 Jadi Teman Bertualang yang Menyenangkan
3. Penjualan Omoda 5 di Indonesia
Penjualan Omoda 5 di Indonesia sendiri terlihat cukup baik, karena hanya dalam waktu 50 hari setelah pengumuman pre-bookingnya pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 lalu, Chery Omoda 5 sudah mendapatkan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) lebih dari 1.000 unit hingga awal April 2023 kemarin.
Tingginya permintaan Chery Omoda 5 membuat CSI harus meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat pada Mei lalu.