Efek Samping Kalau Sering Telat Ganti Oli Mesin Mobil

Ikuti saran dari masing-masing pabrikan, ya!

Jakarta, IDN Times - Setiap kendaraan bermotor seperti motor maupun mobil yang menggunakan mesin konvensional, memang harus diperhatikan kondisi oli mesinnya. Sebab, oli mesin pada mobil memiliki peran penting, melumasi setiap komponen mesin ketika mesin sedang bekerja.

Makanya, salah satu perawatan rutin yang wajib dilakukan pemilik mobil ialah mengganti oli mesin tepat waktu agar kondisinya tetap prima.

Biasanya, interval penggantian oli mesin mobil ditentukan  seberapa keras kerja mesin mobil, dan seberapa sering mobil digunakan. Umumnya, pabrikan memberikan jangka waktu setiap enam bulan sekali atau setiap 10 ribu kilometer sekali untuk mengganti oli mesin.

Baca Juga: Mobil LCGC Perlu Oli Mesin Khusus, Ini Alasannya

1. Sering telat mengganti oli mesin bisa menurunkan performa

Efek Samping Kalau Sering Telat Ganti Oli Mesin MobilSering telat ganti oli mesin bisa bikin performa mobil menurun (dok. PTPL)

Oli yang jarang diganti lama kelamaan akan semakin hitam dan kental, yang membuat fungsinya menurun. Tentu saja, hal itu  berdampak menurunnya performa mesin, ditambah suara mesin juga terdengar lebih kasar. Bahkan, bisa saja mesin mobil jadi sulit dinyalakan saat pertama kali digunakan pada pagi hari.

Begitu juga oli mesin yang lama tidak bersirkulasi, alias mobil jarang dipakai atau dinyalakan. Masalah utama saat oli tidak bersikulasi bisa menimbulkan penumpukan kontaminan di bak oli, yang dikhawatirkan bisa menjadi sludge atau lumpur, karena oli menggumpal di bagian bawah mesin. Adanya sludge tentu dapat mengganggu kinerja mesin.

"Itu sebabnya pabrikan mobil memberikan rekomendasi untuk mengganti oli tiap enam bulan sekali, atau ketika mobil sudah menempuh jarak 10 ribu km. Bahkan saat mobil tidak dipakai dalam waktu lama, oli mesin juga harus diganti untuk menghindari risiko mesin rusak karena oli terkontaminasi," kata Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) dalam siaran pers, Rabu (16/11/2022).

2. Pentingnya memanaskan mobil

Efek Samping Kalau Sering Telat Ganti Oli Mesin MobilKartu jadwal ganti oli mesin (dok. PTPL)

Maka itu, sebaiknya selalu memanaskan mobil setiap tiga hari sekali untuk melancarkan sirkulasi oli di dalam mesin. Gak cuma itu, memanaskan mobil juga bisa mengisi kembali daya aki. Cukup hidupkan mesin 10 sampai 15 menit, dan putaran dijaga di 1.500 rpm atau lebih agar mobil bisa mengecas aki.

Oya, sering telat mengganti oli juga bisa memberikan efek samping lain terhadap mobil, lho. Mulai dari overheat, boros bahan bakar, sampai menyebabkan kerusakan pada komponen mesin.

Baca Juga: Ganti Oli Motor Matic Pakai Oli Mesin Mobil, Boleh Gak Sih?

3. Pakai oli yang sesuai spesifikasi

Efek Samping Kalau Sering Telat Ganti Oli Mesin MobilPentingnya mengganti oli sesuai spek mobil (dok. PTPL)

Brahma menyarankan jangan terlalu sering menunda ganti oli jika sudah waktunya, agar performa mobil tetap terjaga, karena pelumas akan terus melindungi komponen mesin. Selain itu, pastikan pula memilih pelumas yang sesuai spesifikasi dari pabrikan.

"Misalkan jenis viskositas yang sesuai, jika pabrikan mobil menganjurkan pelumas 0W-20, maka sebaiknya saat melakukan penggantian juga menggunakan pelumas yang viskositasnya sama," ujar dia.

Jenis oli, kata Brahma, juga jangan dilupakan, misalnya pabrikan menyarankan menggunakan oli sintetis, tapi malah pakai oli mineral hanya karena harganya lebih murah. Salah satu produsen oli yang memiliki beragam jenis ialah PT Pertamina Lubricants (PTPL), yang punya beberapa varian oli mulai dari oli mineral sampai sintetis.

"Produk pelumas Pertamina dilengkapi dengan formulasi Nano Guard Technology. Yaitu teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru, dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas, yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya," ujar Brahma.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya