Cerita 3 Tahun dengan Mazda2, Jatuh Cinta Sejak Pandangan Pertama

Desain yang aerodinamis bikin jatuh hati sama Mazda2

Jakarta, IDN Times - Memilih mobil bekas berkualitas ibarat menjaring pasangan hidup, jodoh-jodohan kalau orang dulu bilang. Begitu juga pengalaman saya saat membeli Mazda2 pada 2018 lalu. 

Saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat Mazda2 tipe R matic keluaran 2011 yang terpajang di sebuah gerai mobil bekas di bilangan Bekasi. Mobil berkelir hijau itu terlihat sangat mulus dari kejauhan.

Dengan bujet pas-pasan, saya beranikan diri bertanya kepada salah satu sales di gerai tersebut. "Mas, itu Mazda2 hijau bagus. Tahun berapa?" tanya saya sambil tersenyum. 

"Wah itu kebetulan baru dapat kita. Barangnya bagus, kilometer rendah baru 33 ribu, tangan pertama," Andi, sales di gerai tersebut, menjawab pertanyaan saya.

Baca Juga: Mazda CX-5 Facelift Dirilis, Ini Deretan Keunggulannya

1. Jatuh cinta karena modelnya yang aerodinamis dan futuristik

Cerita 3 Tahun dengan Mazda2, Jatuh Cinta Sejak Pandangan PertamaIlustrasi mobil Mazda2 (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Jujur, Mazda2 bukan pilihan mobil yang saya cari, baik di market place maupun di showroom penjual mobil bekas. Alasannya, Mazda bukan merek mobil familiar di keluarga kami seperti Toyota, Honda, hingga Suzuki yang pernah dimiliki sebelumnya.

Meskipun keluaran 2011, Mazda2 dirancang dengan desain yang aerodinamis dan futuristik seperti mobil hatchback kekinian. Saat masuk ke dalam kabin, saya semakin jatuh cinta karena desain interior dan fitur yang ditawarkan. Hal tersebut membuat Mazda2 tidak terlihat monoton seperti mobil pabrikan Jepang lainnya.

Tak cuma modelnya yang aerodinamis dan futuristik, harga Mazda2 bekas sangat affordable dan sesuai dengan bujet saya saat itu. Tanpa pikir lama, Mazda2 langsung saya boyong ke rumah saat itu juga.

2. Tenaga yang maksimal bikin pengen gaspol di jalan

Cerita 3 Tahun dengan Mazda2, Jatuh Cinta Sejak Pandangan PertamaIlustrasi mobil Mazda2 (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Mazda2 menggendong mesin 1.500 cc L4 DOHC dengan 4 silinder. Saat pedal gas diinjak, mobil ini mampu melesat hingga 115 Horsepower dan torsi mencapai 135 Nm. Enggak cuma tampilan, saya semakin jatuh cinta dengan Mazda2 karena tenaganya yang maksimal.

Mesin Mazda2 ini juga sudah disematkan teknologi Electronic Fuel Injection untuk mengoptimalkan bahan bakar dengan tenaga yang maksimal. Meskipun tarikannya kencang, namun konsumsi bahan bakarnya tidak terlalu boros kok. Berdasarkan pengalaman, maksimal konsumsi bahan bakar yang pernah saya coba adalah sembilan kilometer untuk satu liter bahan bakar jenis pertalite.

 

3. Belum pernah ada perbaikan selama 3 tahun menggunakan Mazda2

Cerita 3 Tahun dengan Mazda2, Jatuh Cinta Sejak Pandangan PertamaIlustrasi mobil Mazda2 (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Seperti yang saya katakan dari awal, memilih mobil bekas itu jodoh-jodohan. Beruntung selama 3 tahun menggunakan Mazda belum pernah ada onderdil yang diganti. 

Adapun pengeluaran untuk Mazda2 selama tiga tahun ini hanya perbaikan berkala atau service. Misalnya ganti oli dan aki. Untuk ganti oli, biaya dikeluarkan juga tidak besar, hanya Rp300 ribu setiap 5.000 kilometer.

Tapi dengar-dengar sih, kalau mobil ini bermasalah bakal bikin isi kantong jebol karena harga onderdilnya selangit. Alasannya, tidak ada barang tiruan untuk onderdil Mazda, beda dengan Toyota, Honda, hingga Suzuki, yang banyak dijual di pasaran, baik original maupun tiruannya.

Baca Juga: Mazda CX-9 Facelift Meluncur, Ini Fitur Unggulannya

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya