Gejala Baterai Mobil Hybrid Mulai Lemah, Wajib Diwaspadai!

Mobil hybrid mengandalkan dua sumber tenaga, yaitu mesin bensin dan motor listrik. Kombinasi ini membuat mobil lebih efisien, responsif, dan irit bahan bakar. Namun, karena memiliki baterai tegangan tinggi sebagai salah satu komponen utama, pemilik perlu memahami tanda-tanda saat baterai tersebut mulai melemah.
Baterai hybrid memang dirancang bertahan lama, bahkan bisa mencapai 8–15 tahun tergantung pemakaian. Meski begitu, komponen ini tetap memiliki usia pakai. Ketika mulai melemah, performa mobil dapat berubah secara perlahan. Untuk menghindari kerusakan yang lebih besar, berikut gejala-gejala yang perlu diperhatikan.
1. Performa mobil terasa melemah dan mesin bensin lebih sering menyala

Gejala paling umum dari baterai hybrid yang mulai lemah adalah penurunan tenaga. Mobil tidak lagi secepat biasanya saat berakselerasi, terutama ketika melaju dari keadaan diam. Mode EV juga terasa lebih jarang muncul, dan mobil cenderung mengandalkan mesin bensin.
Pada kondisi normal, baterai hybrid bekerja aktif membantu akselerasi. Namun saat kapasitasnya menurun, sistem akan memprioritaskan mesin bensin untuk menjaga kestabilan tenaga. Ini membuat mobil terasa lebih boros dan kurang responsif. Jika kamu melihat jarum energi atau indikator EV jarang muncul padahal kondisi jalan mendukung, itu bisa menjadi sinyal awal.
2. State of charge berubah-ubah secara tidak wajar

Setiap mobil hybrid memiliki indikator baterai yang menunjukkan state of charge (SOC). Ketika baterai mulai melemah, indikator dapat turun naik secara drastis dalam waktu singkat. Misalnya, dari penuh tiba-tiba turun ke setengah hanya dalam beberapa menit, atau sebaliknya mengisi penuh terlalu cepat.
Perubahan cepat seperti ini menunjukkan modul baterai tidak lagi mampu menyimpan energi secara stabil. Dalam beberapa kasus, SOC bisa turun saat mobil sedang menanjak, lalu naik cepat saat jalan datar — pola yang tidak normal pada baterai sehat. Gejala ini perlu segera dicek karena umumnya berkaitan dengan sel baterai yang mulai tidak seimbang (cell imbalance).
3. Indikator peringatan hybrid menyala dan konsumsi BBM meningkat

Ketika baterai hybrid benar-benar mengalami penurunan performa, sistem akan mendeteksi ketidakseimbangan atau tegangan yang tidak sesuai. Ini biasanya ditandai dengan munculnya lampu peringatan seperti “Check Hybrid System”, “Hybrid System Warning”, atau simbol baterai. Mobil bisa masuk mode aman (limp mode), di mana tenaga dibatasi untuk mencegah kerusakan lebih parah.
Di sisi lain, konsumsi bahan bakar juga meningkat signifikan. Karena motor listrik tidak memberikan kontribusi optimal, mesin bensin bekerja lebih keras dan lebih sering menyala. Jika mobil yang biasanya irit tiba-tiba menjadi boros tanpa alasan jelas, baterai hybrid bisa menjadi penyebabnya.
Mengetahui gejala awal baterai hybrid melemah sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih mahal. Jika kamu merasakan salah satu dari tanda-tanda di atas, sebaiknya segera lakukan pengecekan di bengkel resmi atau teknisi bersertifikasi hybrid. Dengan penanganan cepat, kondisi baterai bisa dipantau, sel yang lemah bisa direkondisi, dan kamu bisa menghindari biaya penggantian baterai yang jauh lebih tinggi. Mengabaikan gejala awal justru membuat risiko kerusakan semakin besar, dan berdampak pada kenyamanan serta keselamatan berkendara.
















