Telusur Jalur Pansela Blitar-Malang: Blusukan karena Jalannya Buntu!

12 Apr 2023, 04:03 WIB

IDN Times/Dwi Agustiar

Jakarta, IDN Times Times - Tim 'Jalan Pulang' IDN Times memulai perjalanan hari ke-6 dari Kota Blitar menuju Malang pada Minggu (5/3/2023) pukul 09.30 WIB. Kami sempat mampir ke makam Sukarno atau Bung Karno yang berlokasi di Kota Blitar sebelum menuju Kota Malang.

Banyak informasi menarik dari Makam Bung Bung Karno karena di kompleks permakaman juga terdapat museum. Beragam barang pribadi Bung Karno, seperti seperti peci, jam tangan, hingga keris bisa kamu lihat langsung di museum tersebut.

Informasi lengkap mengenai makam Bung Karno bisa kamu saksikan di program Jalan Pulang yang segera tayang di channel YouTube IDN Times, ya.

Perjalanan menuju Kota Malang melalui Jalur Pansela ternyata penuh kejutan. Semula kami mengira perjalanan ini akan mudah karena hanya akan memakan waktu sekitar 6 jam menurut Google Maps. Apalagi sudah ada Jalan Pansela.

Tapi perhitungan kami meleset jauh.

1. Mulusnya Jalan Pantai Selatan di Blitar

Dari makam Bung Karno, kami langsung menuju Jalan Pantai Selatan atau Jalan Lingkar Selatan melalui daerah Kademanan. Jaraknya dari Kota Blitar sekitar 30 km.

Tidak terlalu jauh sebenarnya namun kondisi jalannya tidak bagus, terutama di Jalan Raya Trisula. Sehingga jarak 30 km kami tempuh dengan waktu sekitar satu jam.

Hari hampir malam ketika kami akhirnya tiba di Jalan Lingkar Selatan. Sesuai harapan kami, jalan tersebut begitu mulus, hitam, dan lebar. Wow banget, deh.

Ruas Jalan Lingkar Selatan juga diapit dua tebing yang membuatnya seolah membelah perbukitan. Kami sempat berhenti sejenak untuk mengagumi indahnya senja di jalan ini.

Sayangnya suasana senja yang syahdu rusak oleh suara knalpot motor anak-anak remaja. Mereka banyak berkumpul di beberapa titik di Jalan Lingkar Selatan.

2. Blusukan karena Jalan Lingkar Selatan Blitar terputus

IDN Times/Dwi Agustiar

Kami kembali bergerak menelusuri Jalur Lingkar Selatan sebelum hari mulai benar-benar gelap. Namun jalur ini ternyata tidak sepanjang yang kami kira. Jalan Pantai Selatan di Blitar dimulai dari Tambak Rejo-Serang dan berakhir di Sinpang 4 Mliwis Renggono.

Jarak Lingkar Selatan Blitar yang mulus tersebut ternyata hanya sepanjang 12 km atau sekitar 15 menit perjalanan. Setelah itu jalannya tiba-tiba buntu alias ditutup karena belum tersambung ke Jalang Lingkar Selatan Malang.

Kami pun diarahkan menuju jalan-jalan alternatif yang sempit dan bahkan ada jalan yang rusak lumayan parah. Kondisi ini membuat perjalanan kami jadi sangat terhambat. Bayangkan saja, kami baru tiba di Kota Malang sekitar pukul 23.00 WIB. Padahal berangkatnya pukul 11.30 WIB.

Semoga Jalan Lingkar Selatan di Blitar ini sudah tersambung dengan Jalang Lingkar Malang sebelum lebaran nanti, ya. Jika tidak, maka kami sangat tidak menyarankan mudik melalui jalur ini.

Sebab kenikmatan melaju di Jalan Lingkar Selatan Blitar yang hanya sekitar 12 km tidak sebanding dengan penderitaan saat menelusuri jalan-jalan sempit dan rusak selepas Jalan Lingkar Selatan.

Oya, jalan rusak juga berpotensi merusak suspensi mobil. Kamu gak mau kan kalau sepulang mudik harus membenahi kaki-kaki mobilmu?

3. Prasarana jalan belum terlalu memadai

Selain jalan Lintas Selatan yang belum kelar, prasarana jalan menuju ke jalan tersebut juga belum memadai. Penerangan jalan misalnya hanya ada di jalur-jalur utama, sementara jalur alternatif yang diarahkan karena jalur utama ditutup, tidak tersedia penerangan.

Selain itu tak banyak tersedia SPBU dan ATM di sepanjang jalan alternatif. Sangat berisiko kehabisan bensin jika kamu melintas di jalur ini. Jalan-jalan alternatif yang ada juga relatif sempit dan berlubang di banyak titik.

Jadi, selama Jalan Lingkar Selatan Blitar-Malang belum tersambung, sebaiknya mudik dari Blitar ke Malang lewat jalan nasional saja, ya.