Risiko Menggunakan Alat Penghemat BBM, Bisa Bikin Mobil Terbakar!

Berbahaya dan fatal akibatnya

Jakarta, IDN Times - Banyak cara menghemat bahan bakar, salah satunya dengan berkemudi secara ekonomis. Maksud ekonomis di sini berarti tidak kebut-kebutan, menghindari berkendara stop and go, serta meminimalkan penggunaan AC.

Selain itu ada juga cara yang lebih gampang, yakni menggunakan alat penghemat bahan bakar. Yup, saat ini memang banyak produk yang diklaim bisa menghemat bahan bakar. Produk-produk tersebut bisa kamu temukan di marketplace.

Tapi apa benar alat tersebut bisa menghemat bahan bakar? Kalau memang bisa menghemat, seberapa besar penghematannya? Sebab menggunakan alat penghemat bahan bakar ternyata menyimpan risiko, lho.

Nah, berikut beberapa risiko jika kamu menggunakan alat penghemat bahan bakar.

1. Mobil bisa terbakar

Risiko Menggunakan Alat Penghemat BBM, Bisa Bikin Mobil Terbakar!ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Mengutip dari laman Suzuki Indonesia, penggunaan kapasitor penghemat bensin, alih-alih bisa ngirit ternyata malah berpotensi menimbulkan risiko tersendiri pada kendaraan. Walau saat kondisi kelistrikan pada mobil dalam kondisi off atau mati, memang aman untuk memasang alat apapun.

Namun saat mesin beroperasi dan timbul panas, peralatan seperti kapasitor penghemat bahan bakar dengan kemampuan menyimpan daya akan sangat berisiko. Terlebih bila pintu mobil tertutup, mungkin saja menyebabkan kebakaran.

Terbakarnya penghemat bahan bakar itu sangat mungkin terjadi. Terlebih kalau alat tersebut menuju ke lighter. Hal ini bisa terjadi karena arus listriknya tidak stabil (loncat-loncat) dan akhirnya bisa menimbulkan panas. Padahal di sisinya banyak material yang terbuat dari plastik yang sangat berpotensi terbakar.

Baca Juga: 10 Motor Paling Irit Bensin  

2. Korslet lalu bisa meledak

Risiko Menggunakan Alat Penghemat BBM, Bisa Bikin Mobil Terbakar!newsweek.com

Tak hanya itu, penggunaan kapasitor penghemat BBM berisiko lebih parah dari kebakaran. Karena arus listrik yang tidak stabil, akhirnya bisa menimbulkan arus pendek listrik atau korslet.

Bila sudah terjadi, risiko terbesar yang menunggu selanjutnya, mesin mobil bisa meledak dan malah akan merusak lebih banyak komponen mesin. Alih-alih untuk menghemat biaya, malah akan berdampak mengeluarkan uang lebih banyak akibat biaya perbaikan mobil.

3. Tips menghemat BBM yang benar

Risiko Menggunakan Alat Penghemat BBM, Bisa Bikin Mobil Terbakar!Ilustrasi mengemudi (Pexels/JESHOOTS.com)

Daripada menggunakan alat yang belum pasti ampuh dalam menghemat BBM, lebih baik lebih baik coba tips berikut ini yang mungkin dapat membantu kamu dalam menghemat BBM, seperti ubah gaya berkendara dan gunakan oli yang tepat.

Ternyata, gaya berkendara yang agresif malah akan menyedot bahan bakar berlebih lho. Kok bisa? biasanya orang yang berkendara agresif cenderung melakukan akselerasi mendadak. Hal tersebut akan menyedot bahan bakar lebih banyak.

Lalu, pemilihan oli yang tepat dapat membantu menghemat BBM. Maka dari itu, disarankan kepada pemilik mobil agar selalu memilih oli yang tepat dengan mengikuti rekomendasi pabrikan. Kamu juga bisa atau boleh gonta-ganti merek asalkan tingkat kekentalan atau SAE oli sesuai dengan rekomendasi. Hindari mengganti oli dengan spesifikasi lebih encer dari bawaan mobil.

Baca Juga: Harga Mobil Toyota Kijang Innova Bensin dan Diesel Terbaru

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya