Profil Bus PO Haryanto, Berawal dari Calo Tiket!

Pemiliknya pernah menjadi pengusaha angkot

Jakarta, IDN Times – Salah satu perusahaan otobus atau PO bus yang terkenal di Indonesia adalah PO Haryanto. PO Haryanto terkenal karena kisah kerja keras pemiliknya, yakni H. Haryanto, yang memulai usahanya hanya dengan lima unit armada bus.

H. Haryanto yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah, merupakan seorang tentara. Pada awalnya ia membeli lima buah armada bus yang memiliki rute Cikarang-Cimone melalui uang hasil pinjaman bank.

1. Berawal dari usaha armada angkot

Profil Bus PO Haryanto, Berawal dari Calo Tiket!Bus PO Haryanto (dok. ADIPUTRO)

Sebelum menjadi pengusaha PO Haryanto, ternyata pemiliknya pada awalnya merupakan calo tiket di salah satu terminal terbesar di Jakarta yang pada saat itu masih menjadi anggota TNI di Kawasan ibu kota.

Lalu setelah itu, H. Haryanto tidak langsung terjun ke dunia bus melainkan ia menjadi pengusaha angkutan kota dan melepaskan diri dari tantara karena dianggap penghasilannya tak mencukupi. Usaha angkutan kota atau angkotnya bisa dibilang sukses namun pada krisis moneter 1999 usahanya tersebut terpaksa bangkrut dan beralih ke bus.

Baca Juga: Sejarah PO Bus Sinar Jaya, Pioner Bus Suite Class di Indonesia

2. Berdiri sejak 2002

Profil Bus PO Haryanto, Berawal dari Calo Tiket!Bus PO Haryanto (dok. AdiPutro)

PO Haryanto sudah berdiri sejak 22 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2002. Walaupun pada awalnya memiliki lima armada bus untuk rute Cikarang-Cimone, namun hal tersebut dianggap kurang menguntungkan karena sepinya penumpang.

Dari situlah, PO Haryanto mengubah armadanya menjadi kelas eksekutif dan mengalihkan trayeknya ke trayek antarkota antarprovinsi Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati dan Jakarta-Jepara. Setelah merubah armadanya, PO Haryanto dikabarkan mengalami perkembangan.

3. Sudah melayani lebih dari 20 kota di Pulau Jawa

Profil Bus PO Haryanto, Berawal dari Calo Tiket!Bus PO Haryanto (dok. ADIPUTRO)

Sejak mengubah armadanya, PO Haryanto mengalami perkembangan hingga pada 2009 melakukan ekspansi bisnis pertamanya diluar Muria Raya, yakni di Madura dengan trayek Jakarta-Pamekasan-Sumenep.

Lalu pada 2012, PO Haryanto melakukan ekspansi bisnisnya kembali di jalur selatan jawa dengan trayek pertama, yaitu Jakarta-Solo-Ponorogo dan kota-kota lain di sekitar Solo Raya, seperti Klaten dan Gemolong. Masih pada tahun yang sama, PO Haryanto merintis trayek meuuju Bojonegoro dan Purwodadi dengan bantuan adiknya, H. Annas. Oya, hingga saat ini PO Haryanto sudah melayani lebih dari 20 kota di Pulau Jawa.

4. Memiliki 3 kelas bus

Profil Bus PO Haryanto, Berawal dari Calo Tiket!dok. pribadi/Albert Hermawan

Armada PO Haryanto memiliki tig akelas bus, yaitu kelas Eksekutif, VIP, dan Patas. Untuk kelas Eksekutif memiliki kursi sebanyak 30 seat. Lalu kelas VIP memiliki 34 kursi, dan kelas Pasta memiliki kursi sebanyak 48 seat.

Untuk fasilitasnya, kelas Eksekutif memiliki konfigurasi kursi 2-2, legrest, footrest, sercive makan 1x, snack makan ringan, dan toilet. PO Haryanto juga memiliki rumah makannya sendiri bernama Menara Kudus di Gringsing dan Gebang, Cirebon.

5. Memiliki ciri khas warna bus yang beragam dan meriah

Profil Bus PO Haryanto, Berawal dari Calo Tiket!Blogger

Mungkin diantara kamu ada yang sadar bahwa armada bus PO Haryanto memiliki ciri khas pada warna busnya yang beragam dan meriah dengan Masjid Menara Kudu yang menjadi ikon dari bus PO Haryanto.

Lalu, armada bus PO Haryanto memiliki garasi di 3 titik lokasi. Garasi pusatnya terletak di Jalan Lingkar Ngembal, Kudus, Jawa Tengah. Garasi keduanya terletak di Jalan Kyai Maja Warungmangga, Kota Tangerang yang diperuntukan unit bus Pariwisatanya. Dan garasi ketiganya berada di Jalan Raya Banyudono, Boyolali untuk Divisi Solo.

Baca Juga: Rekomendasi Sleeper Bus Rute Yogyakarta dan Jawa Timur

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya