Kendaraan Made In Pindad, Keren dan Siap Tempur!

Kendaraan Komodo yang satu ini sudah mendapatkan upgrade yang jauh lebih mumpuni daripada beberapa varian Komodo lainnya, dan sudah memiliki fitur yang cukup berbahaya.

Komodo 4x4 Missile Launcher memiliki kemampuan untuk meluncurkan rudal yang terpasang pada bagian belakang kendaraan. Varian ini memiliki kapasitas personel 4 orang, dan biasa digunakan oleh TNI – Angkatan Darat untuk keperluan pertahanan udara.

Kendaraan khusus yang satu ini memiliki bentuk seperti bus, namun jika dicermati lagi bentuknya sama sekali tidak mirip dengan bus mana pun.

Sesuai namanya, mobil ini mampu menyemburkan aliran air yang cukup kencang dari dua selang yang ada di bagian depan atas. Mobil ini digunakan oleh Kepolisian Republik Indonesia, khususnya untuk menertibkan demonstran saat terjadi kerusuhan.

Varian kendaraan Anoa ini sama seperti varian lainnya, yakni memiliki 6 roda. Bedanya adalah mampu melontarkan mortir 81mm dengan recoil system. Tak hanya itu, Anoa 6x6 Mortar juga dilengkapi dengan rak amunisi serta atap hindrolik yang mampu dibuka dan tutup secara otomatis.

Varian Anoa ini mampu mengangkut hingga 6 personel termasuk pengemudi, dengan dapur pacu mesin diesel bertenaga 600 hp yang memiliki jarak tempuh maksimal hingga 600 kilometer. Kendaraan ini juga mampu mencapai kecepatan penuh di 80 km/h.

Kendaraan ini memiliki mesin diesel 6 silinder segaris, menghasilkan tenaga hingga 300 hp yang mampu menggerakkan keseluruhan beban kendaraan ini yang mencapai 15,4 ton.

Kendaraan khusus yang satu ini dirancang untuk mengangkut personel hingga 12 orang, yang mampu menahan ledakan ranjau dari bawah, setara dengan 8 kg ranjau (STANAG Level 3). Tak hanya menahan ranjau, kendaraan ini juga mampu menahan serbuan peluru kaliber 5,56 hingga 7,62 mm (STANAG Level 2).

Nah, ini dia kendaraan yang paling beda dari yang lain karena yang satu ini merupakan tank yang tentu saja tahan berbagai guncangan.

Harimau Medium Tank ini merupakan kendaraan tempur terbaru yang diproduksi oeh Pindad yang didukung oleh Kementerian Pertahanan Nasional Republik Indonesia sesuai dengan kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tank ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm, dan didesain khusus untuk berlaga di daerah tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan Main Battle Tank.