Ini Filosofi Hyundai yang Bikin Pengguna Merasa Sangat Diperhatikan

- Mobil Hyundai menciptakan koneksi emosional dengan pengguna
- Fokus customer-centered membuat mobil bukan sekadar kendaraan, tapi juga mendukung gaya hidup
- Hyundai memperhatikan kondisi jalan dan cuaca tropis Indonesia dalam desain mobilnya
Seoul, IDN Times - Hyundai Motor Company menekankan, desain mobil mereka tidak hanya soal teknologi, tapi juga soal hubungan emosional dengan pengguna. Teknologi canggih sudah bukan lagi jadi hal baru untuk tiap produk Hyundai. Termasuk Stargazer.
Filosofi soal hubungan emosional dengan pengguna tercermin dalam pendekatan customer-centered, di mana mobil dirancang agar bisa ‘klik’ dengan penggunanya.
Head of Hyundai Design Center, Simon Loasby menjelaskan, fokus pada pelanggan membuat mobil bukan hanya alat transportasi, tapi bagian dari gaya hidup. Setiap detail dipikirkan agar pengguna merasa mobil benar-benar memahami kebutuhan mereka.
1. Mobil yang “Klik” dengan Pengguna

Hyundai percaya, mobil bisa menciptakan koneksi emosional dengan penggunanya. Bahkan, Loasby meyakini Hyundai bukan satu-satunya perusahaan yang berusaha untuk jadi ‘klik’ dengan para penggunanya.
“Saya pikir, kalau kita lihat banyak perusahaan di dunia, bukan cuma kami, semuanya berusaha ‘klik’ dengan orang lain. Kalau kamu bisa nyambung dengan seseorang, kamu akan merasa nyaman dan menikmati kebersamaan itu dan kami percaya mobil kami juga bisa memberikan rasa ‘klik’ itu kepada penggunanya,” kata Loasby dalam diskusi dengan wartawan Indonesia termasuk IDN Times di Seoul, Korea Selatan pada Minggu (26/10/2025).
“Jadi kamu klik dan membuat perjalanan lebih mudah dan nyaman, dan produk didesain agar pelanggan berpikir, ‘Mereka memikirkannya.’ Itu membuat mereka memahami kamu.” Kata Simon Loasby
Pendekatan ini memastikan pengalaman berkendara terasa personal dan relevan dengan kebutuhan konsumen. Hyundai ingin pengguna merasa mobil “mengerti” perjalanan dan gaya hidup mereka.
2. Bukan sekadar kendaraan

Fokus customer-centered diyakini Loasby akan membuat mobil tidak akan dilihat hanya sekadar sebagai kendaraan. Dengan desain yang empatik, mobil memberi kenyamanan, kemudahan akses, dan pengalaman positif setiap hari. Hal ini membuat pengguna merasa diperhatikan sejak masuk ke dalam mobil.
“Jadi, hubungan itu membuat perjalanan terasa lebih mudah dan nyaman. Produk kami didesain agar pelanggan merasa ‘Mereka memikirkannya dengan baik.’ Dari situ muncul pemahaman dan koneksi emosional. Itulah tujuan kami menjadi perusahaan yang berpusat pada pelanggan,” kata Loasby.
“Betul (tidak hanya dilihat sebagai kendaraan). Mobil juga mendukung gaya hidup. Kalau desain dibuat dengan empati dan pemahaman, pelanggan akan masuk ke mobil dan berpikir, ‘Mereka memikirkan saya, perjalanan saya, dan apa yang saya butuhkan.’ seperti itu,” sambung dia.
3. Jalanan Indonesia jadi inspirasi

Selain soal gaya hidup, Hyundai juga memperhatikan kondisi jalan dan cuaca tropis khas Indonesia dalam membuat rancangan. Ramainya jalanan di Indonesia diakui Loasby malah memberikannya inspirasi.
“Salah satu hal yang menarik perhatian saya dari tim kami yang sering berkunjung ke Jakarta adalah keramaian suasana di jalanan. Ada skuter, van, kendaraan pengantar barang, jadi kemampuan untuk memiliki visibilitas yang baik dan rasa percaya diri saat berkendara menjadi hal penting. Lalu, faktor air, seperti hujan deras,” kata Loasby.
Ini membuat Loasby dan timnya berupaya menciptakan mobil dengan desain yang bukan hanya keren dan canggih secara teknologi, tapi juga menyatu dengan keseharaian dan kebutuhan orang Indonesia.
















