Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ban mobil (Pexels/Andrea Piacquadio)

Mengisi ban dengan nitrogen memang sangat disarankan, terutama kalau kamu sering bepergian jauh. Sebab tekanan nitrogen cenderung lebih stabil sehingga sangat aman. Selain itu ban yang diisi nitrogen juga tidak akan gampang kempis.

Namun ada beberapa momen ketika kita harus mencampur nitrogen dengan angin biasa, seperti saat harus menambah angin di tempat yang tidak ada nitrogennya. Berikut beberapa efek buruk mencampur angin biasa dengan nitrogen. 

1. Nitrogen berkurang efeknya

Ilustrasi ban mobil (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Nitrogen mampu menjaga tekanan ban lebih stabil dibandingkan angin biasa. Sebab nitrogen memiliki molekul lebih besar sehingga tidak mudah merembes keluar dari pori-pori ban, mengurangi risiko kehilangan tekanan dalam jangka waktu lama.

Ketika nitrogen dicampur dengan angin biasa, manfaat ini berkurang karena angin biasa mengandung sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan sisanya berupa gas lain.

Oksigen cenderung lebih mudah merembes keluar dari ban, sehingga mencampur angin biasa dapat menyebabkan tekanan ban berkurang lebih cepat dibandingkan menggunakan nitrogen murni. 

2. Pelek berpotensi karatan

ilustrasi memeriksa tekanan ban (freepik.com/teksomolika)

Angin biasa mengandung uap air, terutama jika diisi menggunakan kompresor tanpa sistem penyaring kelembapan. Uap air ini dapat meningkatkan risiko kondensasi di dalam ban, terutama saat suhu ban berubah drastis, seperti ketika mengemudi jarak jauh.

Nitrogen, di sisi lain, bebas dari uap air sehingga membantu menjaga kondisi bagian dalam ban dan pelek lebih baik. Mencampur nitrogen dengan angin biasa dapat meningkatkan kemungkinan korosi pada pelek logam akibat kehadiran uap air. 

3. Berpengaruh pada pengendalian mobil

Ilustrasi drifting (Pexels/Harrison Haines)

 Penggunaan nitrogen murni membantu menjaga tekanan ban lebih konsisten meskipun terjadi perubahan suhu ekstrem, misalnya saat melaju di jalan tol atau berhenti mendadak. Hal ini berkontribusi pada stabilitas kendaraan dan pengendalian yang lebih baik.

Mencampur nitrogen dengan angin biasa dapat membuat tekanan ban lebih fluktuatif akibat sifat oksigen dan uap air yang lebih reaktif terhadap perubahan suhu. Hal ini mungkin tidak terlalu terasa dalam penggunaan harian, tetapi dapat berdampak pada kendaraan yang sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh atau kecepatan tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team