Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ban kempis (Wuling.id)
Ilustrasi ban kempis (Wuling.id)

Intinya sih...

  • Ban kempis meningkatkan beban kerja mesin

  • Dampak lain dari ban kempis terhadap keselamatan dan efisiensi

  • Cara menjaga tekanan ban agar tetap optimal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pengemudi yang fokus merawat mesin mobil, mengganti oli secara teratur, atau memastikan bahan bakar yang digunakan berkualitas baik, namun sering lupa memeriksa tekanan angin pada ban. Padahal, kondisi ban yang kempis atau bertekanan rendah bukan hanya berdampak pada kenyamanan berkendara, tetapi juga dapat membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros. Masalah ini tampak sepele, namun efeknya bisa cukup signifikan terutama bagi mobil yang sering digunakan untuk jarak jauh.

Tekanan angin ban yang tidak sesuai anjuran pabrikan bisa mengganggu efisiensi energi mobil. Saat ban kekurangan tekanan, luas permukaan ban yang bersentuhan dengan aspal menjadi lebih besar. Hal ini menambah hambatan gulir (rolling resistance), sehingga mesin harus bekerja lebih keras untuk menggerakkan mobil. Akibatnya, konsumsi bahan bakar meningkat tanpa disadari.

1. Ban kempis meningkatkan beban kerja mesin

Ilustrasi ban kempis (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika ban kempis, bentuk ban berubah dan sebagian besar permukaannya menempel pada jalan. Permukaan yang lebih lebar ini memang menambah daya cengkeram, tetapi di sisi lain memperbesar gesekan. Mesin yang harus menggerakkan ban dengan hambatan lebih besar otomatis memerlukan tenaga ekstra, yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang lebih banyak.

Sebagai ilustrasi, perbedaan tekanan angin ban hanya 5 psi dari standar sudah bisa menurunkan efisiensi bahan bakar hingga 3–4 persen. Artinya, jika mobil biasanya menempuh 12 km per liter, tekanan angin yang kurang bisa menurunkannya menjadi hanya sekitar 11,5 km per liter. Selain boros bensin, mesin yang terus dipaksa bekerja keras dalam jangka panjang juga bisa menurunkan performa dan mempercepat keausan komponen drivetrain.

2. Dampak lain dari ban kempis terhadap keselamatan dan efisiensi

ilustrasi memompa ban mobil (vecteezy.com/Panuwat Dangsungnoen)

Ban yang kempis tidak hanya membuat bensin lebih boros, tetapi juga menurunkan stabilitas dan keamanan mobil. Tekanan angin rendah membuat dinding ban lebih mudah tertekuk dan panas akibat gesekan, sehingga risiko ban pecah di kecepatan tinggi meningkat.

Selain itu, arah kemudi menjadi lebih berat dan respon setir melambat, membuat mobil sulit dikendalikan terutama di jalan berliku atau saat pengereman mendadak. Efek lainnya, ban kempis lebih cepat aus di bagian tepi karena distribusi tekanan yang tidak merata. Akibatnya, ban perlu diganti lebih cepat dari seharusnya. Jadi, selain boros bensin, ban kempis juga berarti boros biaya perawatan.

3. Cara menjaga tekanan ban agar tetap optimal

ilustrasi memasang ban mobil (unsplash.com/Benjamin Brunner)

Untuk menjaga efisiensi bahan bakar dan keamanan berkendara, periksa tekanan angin ban setidaknya dua minggu sekali, terutama sebelum perjalanan jauh. Gunakan alat pengukur tekanan ban (tire pressure gauge) dan pastikan tekanan sesuai rekomendasi pabrikan, yang biasanya tercantum di pintu pengemudi atau buku manual.

Selain itu, periksa kondisi fisik ban dari retakan, benjolan, atau benda tajam yang bisa menyebabkan kebocoran halus. Jika memungkinkan, isi ban dengan nitrogen karena lebih stabil terhadap perubahan suhu dan bisa mempertahankan tekanan lebih lama dibanding udara biasa.

Dengan menjaga tekanan ban tetap ideal, mesin tidak perlu bekerja terlalu keras, bahan bakar terbakar lebih efisien, dan umur ban pun menjadi lebih panjang. Jadi, jangan sepelekan tekanan angin ban — perawatan sederhana ini bisa menghemat bensin sekaligus menjaga keselamatan di jalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team