Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membuka kaca jendela mobil (unsplash.com/serjan midili)
ilustrasi membuka kaca jendela mobil (unsplash.com/serjan midili)

Intinya sih...

  • Kualitas peredam suara

  • Kondisi mesin kurang sehat

  • Faktor usia kendaraan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pengendara mobil pernah merasakan pengalaman kurang nyaman ketika suara mesin terdengar jelas masuk ke dalam kabin. Padahal, salah satu alasan utama orang memilih mobil adalah demi kenyamanan dan keheningan saat berkendara. Suara mesin yang menyusup ke dalam kabin bisa membuat perjalanan terasa bising, melelahkan, bahkan menurunkan konsentrasi pengemudi, mengubah pengalaman mengemudi yang seharusnya menenangkan menjadi sumber stres.

Masuknya suara mesin ke kabin mobil sebenarnya merupakan masalah umum, baik pada mobil baru maupun mobil lama. Pada mobil baru, penyebabnya sering berkaitan dengan desain peredam suara yang belum sempurna atau karakter mesin yang memang lebih berisik. Sementara pada mobil lama, masalah ini biasanya muncul karena adanya kerusakan atau penurunan kualitas pada komponen peredam, karet isolator, hingga bagian body mobil. Mari kita bahas lebih lanjut faktor-faktor utama yang membuat suara mesin bisa terdengar sampai ke dalam kabin.

1. Kualitas peredam suara

ilustrasi jendela mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap mobil dirancang dengan perlindungan akustik yang bertujuan menghalangi transmisi suara dari ruang mesin menuju interior. Perlindungan ini biasanya berbentuk insulasi atau peredam suara yang dipasang pada bagian firewall (dinding pemisah mesin dan kabin), lantai, dan panel pintu. Namun, tidak semua mobil menggunakan material peredam dengan kualitas yang sama. Mobil kelas entry-level atau dengan harga lebih terjangkau umumnya menggunakan bahan insulasi yang lebih tipis dan ringan, yang secara alami membuat suara mesin lebih mudah terdengar.

Selain kualitas bawaan pabrik, usia dan kondisi material peredam juga sangat berpengaruh. Seiring waktu, bahan peredam yang terbuat dari felt, busa, atau karet dapat menurun kualitasnya; ia bisa menjadi keras, mengering, bahkan retak atau rusak karena paparan panas dan kelembaban. Ketika integritas material peredam ini terganggu, fungsinya untuk menyerap dan memblokir gelombang suara tidak lagi optimal. Akibatnya, suara mesin, getaran transmisi, dan kebisingan dari luar lainnya pun lebih bebas menembus ke dalam kabin, mengikis kenyamanan berkendara Anda sedikit demi sedikit.

2. Kondisi mesin kurang sehat

Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Penyebab kebisingan di kabin bukan hanya berasal dari lemahnya peredam, tetapi juga dari sumber suara itu sendiri, yakni mesin. Mesin yang tidak dalam kondisi prima cenderung menghasilkan suara yang lebih kasar dan keras. Misalnya, busi aus, penggunaan oli yang kurang baik, atau sistem injeksi yang tidak bekerja dengan sempurna dapat menyebabkan pembakaran tidak merata, yang pada gilirannya menciptakan suara mesin yang bergetar dan tidak mulus. Lebih lanjut, kebocoran pada sistem pembuangan seperti knalpot yang bocor atau manifold yang retak secara langsung akan memperbesar tingkat kebisingan sebelum suara itu mencapai firewall.

Faktor krusial lainnya adalah karet mounting mesin. Komponen ini berfungsi meredam getaran mesin agar tidak merambat langsung ke rangka (chassis) mobil. Jika mounting mesin sudah getas, pecah, atau rusak karena usia, kemampuannya untuk mengisolasi getaran akan hilang. Akibatnya, getaran mesin ditransfer langsung ke body mobil, yang bertindak seperti speaker besar, membuat suara mesin terdengar lebih jelas dan disertai resonansi yang mengganggu di dalam kabin. Perawatan mesin yang tidak rutin, termasuk mengabaikan penggantian mounting yang rusak, secara tidak langsung memperparah masalah kebisingan ini.

3. Faktor usia kendaraan

Mobil tua di pojok Kota Shiraz yang ada di Iran (unsplash.com/Foroozan Faraji)

Secara inheren, desain mobil sangat memengaruhi tingkat kebisingan yang masuk. Mobil dengan mesin berkapasitas besar, terutama yang menggunakan teknologi turbo atau mesin diesel, cenderung memiliki karakter suara yang lebih keras dan low-frequency dibandingkan mesin bensin kecil. Menariknya, pada beberapa model sporty, pabrikan bahkan sengaja menyalurkan sedikit suara mesin ke kabin melalui sound actuator atau desain knalpot khusus untuk meningkatkan sensasi mengemudi yang agresif.

Selain faktor desain, usia kendaraan merupakan faktor yang tidak terhindarkan. Seiring bertambahnya usia mobil, komponen isolasi eksternal mulai mengalami degradasi. Segel pintu, karet jendela, dan sambungan body perlahan-lahan bisa longgar, mengeras, atau retak. Celah-celah kecil yang terbentuk ini bertindak sebagai jalur masuk bagi suara mesin dan kebisingan jalan (road noise). Jadi, meskipun mesin Anda mungkin masih beroperasi dalam kondisi normal, tingkat kebisingan di kabin dapat meningkat signifikan hanya karena faktor usia pada komponen body dan isolator luarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team