4 Kesalahan saat Harus Mengerem Motor Mendadak, Hindari!

- Mengandalkan rem depan terlalu berlebihan dapat membuat roda depan terkunci dan motor mudah tergelincir.
- Menginjak rem belakang terlalu keras bisa menyebabkan roda belakang terkunci, mengakibatkan kehilangan kendali.
- Langsung menarik tuas rem penuh tanpa mengurangi gas terlebih dahulu dapat memperbesar risiko kehilangan keseimbangan.
Mengendarai motor memerlukan keterampilan yang konsentrasi tinggi, terutama pada saat menghadapi situasi darurat yang memang mengharuskan pengendara untuk melakukan pengereman secara mendadak. Banyak pemula yang belum memahami terkait teknik pengereman dengan benar, sehingga justru menimbulkan risiko besar pada saat berusaha untuk menghindari adanya bahaya.
Kesalahan kecil pada saat menarik tuas rem dapat menimbulkan akibat yang fatal, mulai dari kehilangan kendali hingga menyebabkan kecelakaan. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa kesalahan berikut ini pada saat rem motor mendadak yang kerap dilakukan oleh para pemula.
1. Menggunakan rem depan secara berlebihan

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan pemula adalah terlalu mengandalkan rem depan pada saat melakukan pengereman secara mendadak. Hal ini bisa membuat roda depan jadi terkunci, sehingga motor pun mudah tergelincir dan pengendara pun terjatuh.
Pengereman yang hanya berfokus pada roda depan akan menambah risiko motor terbalik ke depan karena distribusi beban yang tidak seimbang. Cara yang tepat adalah dengan membagi tekanan antara rem depan dan belakang secara proporsional agar kondisi motor pun tetap stabil.
2. Menginjak rem belakang terlalu keras

Sebagian pemula justru cenderung menginjak rem belakang terlalu dalam pada saat panik. Hal ini mengakibatkan roda belakang terkunci dan motor pun bisa tergelincir ke samping, sehingga pengendara kehilangan kendali.
Kondisi ini biasanya terjadi karena refleks panik yang membuat kaki menekan pedal rem secara spontan tanpa memperhitungkan soal kekuatan. Padahal rem belakang semestinya dapat digunakan dengan tekanan ringan dan dikombinasikan dengan rem depan agar hasil pengeremannya jadi jauh lebih efektif.
3. Tidak mengurangi kecepatan sebelum rem

Para pemula sering kali langsung menarik tuas rem penuh tanpa menurunkan gas terlebih dahulu. Kebiasaan ini bisa membuat sistem pengereman bekerja terlalu berat dan memperbesar risiko kehilangan keseimbangan yang mungkin terjadi.
Mengurangi gas atau menutup throttle sebelum menarik rem dapat membantu untuk memperlambat motor secara alami. Dengan begitu, maka jarak pengereman pun akan jauh lebih pendek dan kontrol motor tetap terjaga dengan baik, meski dalam kondisi darurat.
4. Lupa menggunakan teknik engine brake

Banyak pengendara pemula yang mungkin belum terbiasa memanfaatkan engine brake untuk membantu proses pengereman yang ada. Padahal sebetulnya menurunkan gigi secara bertahap dapat mengurangi kecepatan motor dengan cara yang lebih halus tanpa membebani bagian remnya.
Teknik ini sangat membantu pada saat harus berhenti secara mendadak jalan menurun atau licin karena mengurangi risiko roda terkunci. Dengan mengkombinasikan engine break dan juga rem, maka pengereman pun akan jauh lebih aman dan motor pun tetap stabil.
Pengereman mendadak memang menjadi tantangan besar bagi para pengendara pemula, namun kesalahan dapat diminimalisir dengan memahami teknik-teknik yang benar. Semakin sering berlatih teknik pengereman yang tepat, maka semakin besar pula kemampuan pengendara untuk mengatasi situasi darurat di jalanan. Dengan begitu, maka keselamatan diri atau orang lain bisa lebih terjaga dengan baik!