Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kaca mobil (pexels.com/KIM JINHONG)
ilustrasi kaca mobil (pexels.com/KIM JINHONG)

Intinya sih...

  • Menggunakan wiper dalam kondisi kering dapat membuat kaca cepat tergores dan mengganggu pandangan saat malam atau hujan.

  • Membersihkan kaca depan dengan bahan yang tidak tepat bisa membuat kaca buram, kusam, penuh goresan, dan sulit dibersihkan di kemudian hari.

  • Menempelkan stiker atau aksesori berlebihan pada kaca depan dapat meninggalkan noda permanen, menekan kaca, dan mempercepat kerusakan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kaca depan mobil adalah salah satu komponen paling vital yang sering dianggap remeh oleh pemilik kendaraan. Padahal, kaca depan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari angin, debu, dan hujan, tetapi juga bagian penting dalam keselamatan berkendara. Kaca depan yang jernih, kuat, dan bebas dari kerusakan akan memberikan visibilitas maksimal, serta menopang struktur kendaraan, terutama saat terjadi kecelakaan.

Sayangnya, banyak pengemudi yang tanpa sadar melakukan kebiasaan kecil yang justru bisa mempercepat kerusakan kaca depan. Mulai dari cara membersihkan yang salah, penggunaan aksesoris yang tidak tepat, hingga mengabaikan perawatan sederhana. Akibatnya, kaca menjadi buram, tergores, bahkan retak. Berikut adalah beberapa kesalahan sepele yang bisa merusak kaca depan mobil.

1. Menggunakan wiper dalam kondisi kering

ilustrasi kaca mobil (pexels.com/Lucas Pezeta)

Banyak pengemudi yang menyalakan wiper ketika kaca depan masih dalam keadaan kering, misalnya untuk menghapus debu tipis atau kotoran ringan. Kebiasaan ini tanpa disadari bisa membuat kaca cepat tergores. Karet wiper yang bergesekan langsung dengan permukaan kering akan menarik partikel debu atau pasir kecil sehingga meninggalkan goresan halus.

Goresan mungkin tidak terlihat pada siang hari, tetapi saat malam atau berkendara dalam kondisi hujan, cahaya lampu kendaraan lain bisa memantul pada goresan tersebut dan mengganggu pandangan. Untuk menghindarinya, sebaiknya selalu gunakan cairan washer atau semprotkan air terlebih dahulu sebelum menyalakan wiper. Selain itu, ganti karet wiper secara berkala agar tetap lentur dan tidak merusak kaca.

2. Membersihkan dengan bahan yang tidak tepat

ilustrasi perempuan membersihkan kaca mobil (freepik.com/freepik)

Kesalahan umum lainnya adalah membersihkan kaca depan menggunakan bahan yang tidak sesuai. Beberapa orang menggunakan kain kasar, tisu kertas, atau bahkan air keras seperti cairan pembersih lantai. Padahal, cara ini bisa membuat kaca buram, kusam, atau penuh goresan. Lebih parah lagi, penggunaan cairan kimia keras dapat merusak lapisan pelindung kaca sehingga mudah berembun dan sulit dibersihkan di kemudian hari.

Cara yang benar adalah menggunakan lap microfiber yang halus serta cairan pembersih khusus kaca mobil (glass cleaner). Jika ingin lebih hemat, air sabun lembut juga bisa digunakan, asalkan dibilas sampai benar-benar bersih. Hindari kebiasaan membersihkan kaca saat panas terik karena cairan pembersih bisa cepat mengering dan meninggalkan noda.

3. Menempelkan stiker atau aksesori berlebihan

ilustrasi kaca mobil (pexels.com/bimbim)

Banyak pemilik mobil yang menempelkan stiker, GPS, kamera dasbor, atau gantungan pada kaca depan tanpa memikirkan dampaknya. Perekat stiker dan suction cup (karet hisap) pada dasbor cam atau GPS bisa meninggalkan noda permanen jika dibiarkan terlalu lama. Selain itu, penggunaan aksesori berlebihan juga dapat menekan kaca pada titik tertentu dan menimbulkan retakan kecil.

Kebiasaan menggantung benda berat di spion tengah juga bisa memberi tekanan tambahan pada kaca. Jika mobil sering melintasi jalan bergelombang, tekanan ini bisa mempercepat kerusakan. Sebaiknya pilih aksesori yang ringan, gunakan perekat khusus yang mudah dilepas, dan hindari menempelkan stiker di area penting yang mengganggu pandangan.

Kaca depan mobil harus selalu dirawat dengan benar agar tetap jernih, kuat, dan aman digunakan. Kebiasaan kecil seperti menyalakan wiper dalam kondisi kering, membersihkan dengan bahan sembarangan, hingga menempelkan aksesori berlebihan bisa mempercepat kerusakan kaca. Meski terlihat sepele, dampaknya bisa serius, mulai dari visibilitas terganggu hingga biaya penggantian kaca yang cukup mahal.

Dengan perawatan sederhana dan menghindari kebiasaan buruk, kaca depan mobil bisa tetap awet dan memberikan perlindungan maksimal selama berkendara. Ingat, kaca yang sehat bukan hanya soal penampilan, tetapi juga faktor penting dalam keselamatan di jalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team