Reinkarnasi Jip Willys, Butuh Waktu Setahun dan Biaya Puluhan Juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Makassar American Jeep (MAJ), Nuryadin, sudah lama mengincar jip Willys Ford M38 keluaran Amerika Serikat. Namun untuk mendapatkan mobil sisa perang ini gak gampang.
Sebab unitnya sangat langka. kalau pun ada yang jual, kebanyakan dalam kondisi yang mengenaskan alias tidak layak pakai. Karena itu, ketika ia menemukan rongsokan Ford M38, Nuryadin tak berpikir dua kali untuk membelinya.
"Jadi 2010 itu baru saya dapat mobil Willys. Itu pun saya bangun dari mobil yang tidak layak pakai. Karena mencari mobil yang sudah ready gitu kan susah. Kalaupun ada uang, cari mobilnya yang susah," ungkapnya kepada IDN Times, Kamis (23/7/2020).
1. Biaya perbaikan dan restorasi hingga Rp50 juta
Karena Willys adalah barang langka di Makassar, Nuryadin akhirnya merombak Willys bekas dengan kondisi tidak siap pakai secara mandiri. Nuryadin harus merogoh kocek hingga sekitar Rp50 juta agar Willys Ford M38 miliknya bisa dikendarai.
"Kalau merakit itu mungkin Rp50 jutaan. Karena kan saya benahi semua yang rusak, yang tidak bisa terpakai lagi harus kita beli," ucap Nuryadin.
Biaya yang terbilang tinggi ini dikarenakan spare part Willys sulit dicari. Dan ketika Nuryadin menemukannya, harganya bisa dipastikan mahal. Maklum, barang langka.
"Teman-teman sarankan kalau ada unit bangun saja karena masih banyak teman-teman yang suku cadangnya tersimpan sama dia. Jadi kita bisa beli ke dia. Tapi ya belinya dengan harga tinggi. Namanya juga barang langka begitu,” sambungnya kemudian.
2. Perbaikan Willys membutuhkan waktu satu tahun
Editor’s picks
Agar Willys yang saat itu didapatkan bisa dikendarai kembali, Nuryadin menghabiskan waktu satu tahun untuk mengganti komponen-komponen rusak. Dirinya merasa bahwa ia bisa menyelesaikan perbaikan ini lebih cepat.
“Saya rakit itu ada satu tahun. Tapi bisa cepat. Tapi karena alat-alatnya itu yang kita cari dulu. Ini mau diganti, cari lagi,” jelasnya.
Lamanya proses pengerjaan disebabkan sulitnya mencari spare part pengganti yang pas dengan Willys. Nuryadin mengatakan, karena mobil zaman perang, spare part yang beredar di pasaran tidak seumum spare part mobil-mobil Jepang yang banyak ditemukan di toko-toko.
“Kalau mobil-mobil Jepang, ada yang rusak, kita cari di toko. Kalau Willys ini gak ada tokonya. Jadi kita cari-cari sama teman. Kalau ada ya kita beli sama dia,” kata Nuryadin.
3. Memanfaatkan spare part alternatif dengan spesifikasi serupa Willys
Sulitnya mencari komponen Willys membuat Nuryadin mau tidak mau membereskan garapannya dengan spare part-spare part yang spesifikasinya mendekati Willys.
“Dicari yang samanya aja gitu. Dan bisa dipasang mesinnya itu. Kalau mesin kan gak jauh gitu semua mesinnya. Mobil Willys mungkin spare part-nya CJ7 bisa dipakai di Willys. Cari persamaan saja supaya bisa cepat dipakai,” Nuryadin menuturkan.
Penggantian komponen Willys yang dilakukan Nuryadin di antaranya meliputi kaki-kaki mobil, seperti tie rod dan ball joint.
Kini Jip Willys-nya sudah siap melahap berbagai medan, termasuk medan-medan off road. Pastinya ada kebanggaan tersendiri setiap kali duduk di belakang kemudinya!
Baca Juga: 3 Keunikan Jip Willys Ini Gak Ada di Mobil Lain