Laksana - Favorite Booth Carrosserie Industry (facebook.com/giias.id)
Menjual sasis tanpa bodi juga memberikan efisiensi produksi bagi produsen bus. Membuat bodi membutuhkan lini produksi khusus, tenaga kerja terampil, dan pengujian tambahan yang memakan waktu. Dengan hanya memproduksi sasis, produsen dapat memanfaatkan sumber daya mereka untuk meningkatkan teknologi mesin, suspensi, dan fitur keselamatan seperti rem ABS atau ESC (Electronic Stability Control).
Selain itu, strategi ini memungkinkan diversifikasi produk. Produsen bus seperti Mercedes-Benz, Hino, atau Scania dapat menawarkan berbagai tipe sasis—dari sasis untuk bus kecil hingga bus tingkat—tanpa harus memikirkan desain bodi yang sesuai. Konsumen kemudian bebas memilih sasis yang cocok dengan kebutuhan mereka, sementara karoseri menyelesaikan bagian akhir kendaraan.
Keputusan produsen bus untuk hanya menjual sasis tanpa bodi didasarkan pada kebutuhan fleksibilitas, efisiensi, dan keberlanjutan dalam bisnis kendaraan komersial. Dengan menyerahkan pembuatan bodi kepada karoseri, produsen sasis dapat fokus pada inovasi teknologi, sementara konsumen mendapatkan kendaraan yang sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Praktik ini telah menjadi standar di industri bus global, termasuk di Indonesia, di mana operator bus memiliki berbagai pilihan untuk mengakomodasi rute dan segmen penumpang yang beragam. Kolaborasi antara produsen sasis dan karoseri menjadi kunci dalam menciptakan kendaraan transportasi yang optimal, fungsional, dan aman bagi masyarakat.