Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mobil mogok (pexels.com/Alex P)
ilustrasi mobil mogok (pexels.com/Alex P)

Apakah Bagi sebagian pengemudi, cerita tentang mobil yang susah dinyalakan di pagi hari saat berada di daerah pegunungan terdengar seperti mitos. Namun, banyak pula yang benar-benar mengalaminya, terutama saat udara sangat dingin menjelang subuh. Ketika suhu lingkungan menurun drastis, mesin mobil bisa saja membutuhkan waktu lebih lama untuk menyala dibanding biasanya. Fenomena ini sering dikaitkan dengan suhu udara dingin yang memengaruhi kinerja mesin, sistem bahan bakar, dan aki.

Meski begitu, tidak semua mobil akan mengalami kesulitan yang sama. Mobil modern dengan sistem injeksi bahan bakar dan sensor elektronik umumnya lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan suhu. Namun, pada mobil yang sudah berumur atau kurang perawatan, kondisi udara dingin di pegunungan dapat benar-benar membuat mesin sulit dihidupkan. Untuk memahami apakah ini hanya mitos atau fakta, penting melihat faktor teknis yang terjadi di balik fenomena tersebut.

1. Suhu dingin memengaruhi kinerja aki

Ilustrasi mobil mogok (Pexels/Gustavo Fring)

Salah satu penyebab utama mobil sulit dinyalakan di udara dingin adalah performa aki yang menurun. Pada suhu rendah, reaksi kimia di dalam aki melambat, sehingga daya listrik yang dihasilkan berkurang. Akibatnya, tenaga untuk memutar dinamo starter menjadi lebih kecil dan mesin butuh waktu lebih lama untuk menyala. Kondisi ini semakin terasa pada mobil dengan aki yang sudah tua atau jarang diperiksa tegangannya.

Untuk mengantisipasi hal ini, pastikan kondisi aki selalu prima. Periksa terminal aki agar tidak berkarat dan bersihkan bila perlu. Jika mobil sering digunakan di daerah pegunungan, sebaiknya rutin mengecek voltase aki, terutama di pagi hari sebelum mesin dinyalakan. Beberapa pengemudi juga menyalakan lampu atau sistem kelistrikan ringan selama beberapa detik sebelum men-starter mobil, tujuannya agar aki “terbangun” dan siap mengalirkan arus dengan lebih stabil.

2. Oli mesin yang terlalu kental memperlambat putaran awal

ilustrasi mengecek kondisi oli mobil (pexels.com/Kampus Production)

Selain aki, jenis oli yang digunakan juga memengaruhi kemudahan mesin untuk hidup di suhu dingin. Oli yang terlalu kental akan mengeras lebih cepat saat udara dingin, sehingga aliran pelumas ke seluruh komponen mesin menjadi lambat. Akibatnya, gesekan meningkat dan mesin terasa berat saat distarter. Mobil pun membutuhkan waktu lebih lama untuk menyala karena starter harus bekerja lebih keras.

Untuk mobil yang sering digunakan di daerah pegunungan, disarankan memakai oli dengan tingkat viskositas yang lebih encer. Oli jenis ini tetap mudah mengalir pada suhu rendah sehingga proses pelumasan berlangsung cepat saat mesin pertama kali dinyalakan. Dengan pelumasan yang baik, starter tidak perlu bekerja terlalu keras, dan mesin bisa hidup lebih cepat meskipun udara sangat dingin.

3. Sistem bahan bakar dan udara juga berperan

ilustrasi isi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)

Faktor lain yang kerap diabaikan adalah campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar. Pada suhu dingin, bensin menguap lebih lambat, sedangkan udara menjadi lebih padat. Hal ini menyebabkan campuran udara-bahan bakar tidak seimbang, sehingga pembakaran tidak optimal di awal penyalaan. Mobil dengan sistem karburator biasanya paling rentan terhadap masalah ini karena pengaturan campuran udara dan bensin masih manual.

Sementara mobil modern dengan sistem injeksi umumnya memiliki sensor suhu yang mampu menyesuaikan suplai bahan bakar secara otomatis. Namun, jika sensor ini bermasalah, gejala sulit starter tetap bisa terjadi. Jadi, kesimpulannya, anggapan bahwa mobil sulit dinyalakan di pagi hari di daerah pegunungan bukan sekadar mitos. Faktor suhu dingin memang bisa memengaruhi performa mesin, terutama bila sistem kelistrikan, pelumasan, dan bahan bakar tidak dalam kondisi optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team