Mobil Elektrifikasi Toyota Indonesia Semakin Diminati Global

- Pemerintah memberikan insentif kendaraan hybrid berupa diskon PPNBM DTP sebesar 3 persen untuk mobil berteknologi hybrid yang diproduksi di dalam negeri.
- Toyota Indonesia mencatatkan jumlah ekspor sebanyak 276.089 unit kendaraan, terkoreksi 5 persen dari periode yang sama pada 2023.
- Kendaraan elektrifikasi buatan SDM dalam negeri menghasilkan ekspor otomotif nasional sebesar 18.553 unit, dengan target kinerja ekspor tahun depan sama seperti tahun sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - Pemberian insentif kendaraan hybrid berupa diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPNBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil berteknologi hybrid yang diproduksi di dalam negeri, diharapkan kinerja industri otomotif nasional, baik domestik dan ekspor, tetap menjadi salah satu kontributor neraca dagang yang positif.
Pemerintah memberikan berbagai insentif untuk memacu penjualan domestik dan ekspor kendaraan produksi dalam negeri, dengan tujuan dapat memperkuat peran Indonesia sebagai basis produksi kendaraan global.
1. Konsisten sumbangkan 61 persen

Menurut data GAIKINDO, pada periode Januari hingga Desember 2024, Toyota Indonesia mencatatkan jumlah ekspor sebanyak 276.089 unit kendaraan, terkoreksi 5 persen dari periode yang sama pada 2023, yang jumlahnya 290.772 unit kendaraan.
Selama 5 tahun terakhir (2019-2024), Toyota Indonesia secara konsisten telah menyumbangkan sekitar 61 persen dari total CBU ekspor Indonesia, yang dicapai berkat dukungan pemerintah, masyarakat, stake holder, dan peran rantai pasok industri otomotif nasional yang kuat.
2. Ekspor ke berbagai negara

Toyota Indonesia hingga saat ini telah mengekspor kendaraan ke lebih dari 80 negara tujuan di berbagai belahan dunia.
Bukan hanya ekspor kendaraan secara utuh, Toyota juga mengekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD/Completely Knocked Down), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies & jigs).
"Konsistensi kinerja ekspor bukan sesuatu yang mudah diraih, mengingat peran penting anak bangsa yang berkarya di ribuan rantai pasok bahkan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Dihadapkan pada kondisi dinamika ekonomi global, Toyota Indonesia akan terus bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir melalui performa ekspor kendaraan T-brand sebanyak 10 varian, baik kendaraan berteknologi ICE dan elektrifikasi," ujar Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, Kamis (30/1/2025).
3. Permintaan model elektrifikasi

Walaupun kinerja ekspor otomotif nasional mengalami koreksi, tetapi pada 2024 permintaan model elektrifikasi bikinan Toyota Indonesia mengalami peningkatan hingga 111 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kendaraan elektrifikasi buatan SDM dalam negeri menghasilkan ekspor otomotif nasional sebesar 18.553 unit, yang terdiri dari Kijang Innova Zenix (HEV/Hybrid Electric Vehicle) sebanyak 11.790 unit dan Yaris Cross HEV sejumlah 6.763 unit.
Kedua model yang diproduksi di pabrik TMMIN Karawang Plant 1 ini, semakin diminati konsumen global di negara-negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Pada 2025, Toyota Indonesia menargetkan pencapaian kinerja ekspor kendaraan T-brand pada level yang sama seperti tahun sebelumnya.
"Toyota Indonesia tidak hanya berfokus pada ekspor kendaraan utuh, namun juga pada pengembangan kendaraan konversi, aksesoris, dan turunannya sesuai dengan permintaan pasar global, seperti kendaraan konversi cash carrier, well-cab, dan patrol cars agar memenuhi kebutuhan negara terkait. Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan produk otomotif kompetitif maupun inovatif," jelas Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.