Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mobil Hybrid Nggak Selalu Irit, Ini Penyebabnya!

ilustrasi isi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi isi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)
Intinya sih...
  • Cara berkendara yang tidak efisienMobil hybrid dirancang untuk kondisi stop-and-go, akselerasi halus, dan pengereman ringan. Gaya berkendara agresif membuat mesin bensin lebih aktif dan sistem regeneratif tidak bekerja maksimal.
  • Kondisi jalan dan lingkunganJalan menanjak membuat motor listrik bekerja lebih berat, menguras baterai, dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Suhu ekstrem juga memengaruhi performa baterai hybrid dan sistem pendingin atau pemanas akan aktif lebih sering.
  • Perawatan dan kondisi baterai hybridBaterai yang lemah mengurangi efisiensi mobil hybrid. Selain itu, kondisi komponen lain seperti oli mesin, tekanan ban, dan sistem pending
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil hybrid sering dikenal sebagai solusi terbaik bagi mereka yang ingin berkendara hemat bahan bakar tanpa meninggalkan kenyamanan mobil bensin. Dengan kombinasi antara mesin bensin dan motor listrik, teknologi hybrid dirancang untuk memaksimalkan efisiensi, terutama di kondisi lalu lintas padat. Namun, banyak pengguna yang justru heran karena mobil hybrid mereka tidak sehemat yang dijanjikan. Dalam beberapa kasus, konsumsi bahan bakarnya bahkan hampir sama seperti mobil konvensional.

Fenomena ini sebenarnya cukup umum dan tidak selalu berarti ada masalah pada mobil. Ada banyak faktor yang memengaruhi efisiensi bahan bakar sebuah kendaraan hybrid, mulai dari gaya berkendara, kondisi jalan, hingga suhu lingkungan. Artinya, irit atau tidaknya mobil hybrid sangat bergantung pada cara pemakaian dan kebiasaan pengemudinya sehari-hari. Mari kita bahas lebih dalam apa saja penyebab mobil hybrid tidak selalu irit seperti yang dibayangkan.

1. Cara berkendara yang tidak efisien

Media melakukan dynamic test untuk mencoba berbagai fitur kenyamanan dan keselamatan Rocky Hybrid di Pantai Indak Kapuk, Kamis 18 September 2025.png
Daihatsu Rocky Hybrid (Dok. Astra Daihatsu Motor)

Salah satu penyebab utama mobil hybrid boros adalah gaya berkendara yang tidak sesuai dengan karakter mesinnya. Mobil hybrid dirancang agar motor listrik bekerja lebih dominan pada kecepatan rendah dan kondisi stop-and-go, seperti di kota besar yang macet. Jika pengemudi sering menekan pedal gas secara agresif atau berkendara dengan kecepatan tinggi secara terus-menerus, mesin bensin akan lebih sering aktif, membuat konsumsi bahan bakar meningkat.

Selain itu, akselerasi mendadak dan pengereman keras juga membuat sistem regeneratif tidak bekerja maksimal. Padahal, sistem ini berfungsi untuk mengubah energi pengereman menjadi tenaga listrik yang kemudian disimpan di baterai. Jadi, semakin halus gaya berkendara, semakin efisien pula sistem hybrid bekerja.

2. Kondisi jalan dan lingkungan

Screen Shot 2025-08-29 at 4.51.08 PM.png
ilustrasi tanjakan (unsplash.com/Stephen Cook)

Kinerja mobil hybrid sangat dipengaruhi oleh kondisi jalan dan lingkungan tempat mobil digunakan. Di jalan menanjak atau berbukit, motor listrik akan bekerja lebih berat untuk membantu mesin bensin. Hal ini tentu membuat baterai cepat habis dan mesin bensin harus bekerja lebih lama untuk mengisi ulang daya, yang pada akhirnya mengurangi efisiensi bahan bakar.

Suhu lingkungan yang terlalu dingin atau terlalu panas juga dapat memengaruhi performa baterai hybrid. Saat suhu ekstrem, sistem pendingin atau pemanas baterai akan aktif lebih sering, sehingga energi listrik cepat berkurang. Jika kapasitas baterai turun, mesin bensin akan lebih sering menyala untuk menutupi kekurangannya. Akibatnya, konsumsi bahan bakar meningkat tanpa disadari.

3. Perawatan dan kondisi baterai hybrid

Mesin bensin 1.2L WA-VEX Rocky Hybrid yang sangat efisien dan ramah lingkungan.jpeg
Daihatsu Rocky Hybrid (Dok. Astra Daihatsu Motor)

Baterai adalah jantung dari sistem hybrid. Jika kondisinya sudah menurun, efisiensi mobil pun ikut berkurang. Baterai yang lemah tidak mampu menyimpan energi dengan optimal, sehingga motor listrik tidak bisa bekerja maksimal. Dalam situasi ini, mesin bensin akan mengambil alih peran utama, dan konsumsi bensin pun meningkat drastis.

Selain baterai, kondisi komponen lain seperti oli mesin, tekanan ban, dan sistem pendingin juga memengaruhi keiritan bahan bakar. Ban yang kurang angin, misalnya, membuat beban kerja mesin bertambah. Oleh karena itu, pemilik mobil hybrid perlu melakukan perawatan rutin sesuai jadwal pabrikan. Dengan cara ini, efisiensi bahan bakar bisa tetap terjaga dan mobil hybrid benar-benar bekerja sesuai tujuannya — irit, ramah lingkungan, dan nyaman dikendarai setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Yadea OVA Ramaikan Universitas Padjajaran, Tarik Minat Mahasiswa

03 Nov 2025, 09:21 WIBAutomotive