Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilutrsasi mobil mogok (pexels.com/Oleksandr P)
ilutrsasi mobil mogok (pexels.com/Oleksandr P)

Intinya sih...

  • Penyetelan ulang mesin belum stabil

  • Pembersihan ruang bakar atau throttle body

  • Tekanan ban dan beban kendaraan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Biasanya, mobil yang baru selesai diservis akan terasa lebih enteng dan irit. Namun, beberapa pengemudi malah mengeluhkan hal sebaliknya: konsumsi bahan bakar malah meningkat setelah servis. Tentu hal ini membingungkan, apalagi servis dilakukan dengan tujuan menjaga performa mesin agar tetap optimal. Apakah bengkel melakukan kesalahan? Atau ada faktor lain yang memengaruhinya?

Perubahan konsumsi bahan bakar setelah servis sebenarnya bukan hal aneh. Banyak faktor teknis yang bisa membuat mobil terasa lebih boros, mulai dari penyetelan yang berubah hingga kondisi mesin yang baru saja dibersihkan. Untuk memahami penyebabnya, penting bagi pengemudi mengetahui apa saja yang bisa membuat mobil jadi lebih rakus bensin setelah keluar dari bengkel.

1. Penyetelan ulang mesin belum stabil

ilustrasi mobil mogok (pexels.com/tayssir-kadamany-3674523)

Saat servis besar, bengkel biasanya melakukan penyetelan ulang pada beberapa komponen penting, seperti throttle body, sensor idle, atau sistem bahan bakar. Setelah dilakukan pembersihan dan kalibrasi, sistem elektronik membutuhkan waktu untuk menyesuaikan kembali parameter kerja mesin.

Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar bisa sedikit tidak seimbang selama beberapa hari pertama, membuat konsumsi bahan bakar terasa lebih boros. Pada mobil injeksi, hal ini disebut relearning process, yaitu masa adaptasi ECU (Engine Control Unit) setelah reset. Jadi, jika mobil terasa boros hanya sementara setelah servis, biasanya itu bukan masalah besar dan akan normal kembali setelah beberapa kali pemakaian.

2. Pembersihan ruang bakar atau throttle body

ilustrasi mekanik sedang cek mesin mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Banyak bengkel menawarkan jasa engine flush atau pembersihan throttle body untuk mengembalikan performa mesin. Namun, setelah proses ini, residu karbon yang terlepas bisa memengaruhi pembacaan sensor udara dan campuran bahan bakar. Mesin yang baru dibersihkan juga cenderung memiliki ruang pembakaran yang lebih “lapar” karena proses pembakaran menjadi lebih sempurna, tapi sementara waktu bisa terasa boros sebelum kondisi stabil. Selain itu, jika throttle body terlalu terbuka setelah dibersihkan, suplai udara berlebih bisa membuat ECU menambah semprotan bensin, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat.

3. Tekanan ban dan beban kendaraan

ilustrasi memasang ban mobil (unsplash.com/Benjamin Brunner)

Kadang, penyebab mobil boros setelah servis bukan berasal dari mesin, melainkan faktor eksternal yang sering diabaikan. Misalnya, tekanan angin ban yang tidak sesuai atau penambahan beban di bagasi. Saat servis, teknisi bisa saja menurunkan tekanan ban untuk pemeriksaan atau pencucian, tapi lupa mengembalikannya ke tekanan ideal.

Ban yang kurang angin akan menambah hambatan gulir dan membuat mesin bekerja lebih keras, yang tentu saja membuat bensin lebih cepat habis. Pastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan, biasanya tertera di pilar pintu pengemudi atau buku manual.

Jika setelah servis mobil terasa boros terus-menerus, sebaiknya lakukan pengecekan ulang di bengkel yang sama. Bisa jadi ada sensor yang belum dikalibrasi dengan benar atau penyetelan idle yang kurang tepat. Jangan lupa juga untuk memantau gaya berkendara — karena setelah servis, mesin yang terasa lebih responsif kadang membuat pengemudi tanpa sadar lebih sering menginjak gas dalam-dalam. Dengan perawatan yang tepat dan gaya berkendara yang stabil, konsumsi bahan bakar mobil akan kembali normal dan efisien seperti sedia kala.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team