Nekat Pakai Ban Tubeless yang Sering Ditambal, Ini 5 Risikonya

- Potensi kebocoran ban meningkat setelah sering ditambal, membuat struktur ban menjadi rapuh dan berpotensi kehilangan daya cengkeram di jalan.
- Daya cengkeram ban menurun akibat penambalan, risiko tergelincir saat hujan atau di jalan licin semakin tinggi. Potongan karet di sekitar tambalan juga kerap mengelupas.
- Struktur dalam ban melemah karena penambalan yang berulang, memicu getaran aneh pada mobil dan meningkatkan risiko pecah ban saat berkendara.
Banyak pengendara mobil menganggap remeh kondisi ban tubeless yang sudah sering ditambal. Padahal, jika digunakan terus-menerus, ban yang sudah terlalu banyak tambalan bisa menimbulkan berbagai risiko yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, pengendara wajib memahami batas aman penggunaan ban tubeless yang sudah berkali-kali diperbaiki agar tidak menimbulkan masalah.
Menambal ban tubeless memang solusi praktis dan ekonomis agar mobil tetap bisa melaju. Namun, di balik keuntungan itu tersimpan bahaya yang mengintai jika ban tidak segera diganti. Penasaran apa saja resikonya? Cek ulasannya di bawah ini.
1. Potensi kebocoran yang meningkat

Salah satu masalah utama yang sering ditemukan adalah potensi kebocoran ban yang semakin besar setelah ban berkali-kali ditambal. Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya lubang tambalan yang membuat struktur ban menjadi lebih rapuh dibandingkan sebelumnya. Solusinya, segera pertimbangkan untuk mengganti ban jika sudah terlalu sering ditambal demi keselamatan berkendara.
Selain itu, kebocoran kecil yang tak terlihat dapat terjadi akibat kualitas tambalan yang tidak sempurna. Proses perbaikan berulang dapat menyebabkan lubang-lubang lama melemahkan dinding ban. Berhati-hatilah dan selalu cek kondisi ban sebelum melakukan perjalanan jauh untuk menghindari insiden di jalan.
2. Daya cengkeram ban bisa menurun

Seringnya penambalan membuat permukaan ban tidak lagi rata dan tekstur asli ban pun ikut berubah. Daya cengkeram pada jalan bisa menurun karena permukaan yang tidak sempurna, sehingga risiko tergelincir saat hujan atau di jalan licin meningkat. Untuk itu, ganti ban dengan yang baru setelah beberapa kali melakukan penambalan guna menjaga stabilitas kendaraan.
Selain berkurangnya cengkeraman, potongan karet di sekitar tambalan juga kerap ikut mengelupas. Inilah salah satu faktor yang mempercepat terjadinya selip atau kehilangan kendali. Maka dari itu, jangan abaikan tanda-tanda ban mulai licin meski masih terasa tebal.
3. Struktur ban melemah

Penambalan yang berulang dapat membuat struktur dalam ban menjadi tidak solid. Akibatnya, kekuatan ban dalam menahan beban mobil ikut menurun, apalagi jika sering melewati jalan rusak atau penuh lubang. Solusinya adalah dengan melakukan penggantian ban secara berkala guna menghindari kecelakaan akibat ledakan ban di jalan raya.
Selain itu, kelemahan struktur ban juga memicu getaran aneh pada mobil. Ketika mobil melaju dengan kencang, getaran dari ban bisa langsung terasa hingga ke setir. Selalu periksa kondisi fisik ban dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan bengkel profesional.
4. Ada risiko pecah ban saat berkendara

Ban yang terlalu sering ditambal rentan mengalami pecah mendadak ketika dipacu dalam kecepatan tinggi. Hal ini terjadi karena kekuatan ban sudah tidak lagi merata akibat banyaknya tambalan yang mengganggu kestabilan tekanan udara di dalam ban. Demi keamanan, biasakan untuk selalu memeriksa tekanan angin dan ganti ban yang sudah kelebihan tambalan agar risiko kecelakaan bisa ditekan.
Seringkali, pecah ban juga terjadi secara tiba-tiba tanpa gejala. Kondisi ini akan membahayakan pengendara, terlebih jika terjadi di jalan tol atau medan berat. Untuk itu, pastikan ban mobil dalam kondisi layak sebelum melakukan perjalanan panjang.
5. Kenyamanan berkendara bisa berkurang

Ban yang sudah sering ditambal biasanya menimbulkan getaran tidak wajar saat mobil digunakan. Hal ini disebabkan tambalan yang tidak presisi membuat ban menjadi tidak seimbang. Jalan satu-satunya agar perjalanan tetap nyaman adalah mengganti ban lama dengan yang baru dan lebih aman digunakan.
Menggunakan ban tubeless yang sudah berkali-kali diperbaiki bukanlah solusi jangka panjang yang aman. Risiko yang muncul jauh lebih besar dibandingkan manfaat ekonomisnya. Jadi, selalu utamakan keselamatan dengan rutin mengganti ban setelah beberapa kali mengalami tambalan, ya!