Asal-usul Pelat Nomor Kendaraan di Indonesia

Ternyata berasal dari penjajahan Inggris

Jakarta, IDN Times - Pelat nomor kendaraan di Indonesia ternyata punya sejarah panjang, lho. Bahkan sejarah pelat nomor sama panjangnya dengan keberadaan mobil di tanah air. Selain pelat nomornya, penomoran pelat juga menjadi sejarah menarik lainnya.

Seperti, misalnya, kenapa kendaraan di Jakarta menggunakan pelat B, sementara Bandung menggunakan huruf D? Nah, beriktu sedikit asal huruf depan pada pelat kendaraan di Indonesia.

1. Sejak zaman penjajahan Inggris

Asal-usul Pelat Nomor Kendaraan di IndonesiaTwitter.com/romaanpicisan

Pada tahun 1810, Inggris memboyong 15.600 pasukan ke Batavia untuk merebut tanah Jawa dari pemerintahan Belanda. Pasukan tersebut dikelompokan menjadi 26 batalion yang dinamai A sampai Z. Setelah Inggris berhasil menduduki Batavia, kereta kuda milik pasukannya diberikan nomor pengenal agar bisa dibedakan dengan yang lain. 

Baca Juga: Polda Metro Amankan Mobil Gunakan Pelat Nomor Kekaisaran Sunda

2. Mengapa harus menggunakan huruf "B"?

Asal-usul Pelat Nomor Kendaraan di Indonesiatitiknol.co.id

Saat menaklukan Batavia, Inggris menerapkan aturan terkait berkendara. Jadi, setiap kereta kuda perlu menempelkan plakat dengan huruf B diikuti dengan 5 digit angka dan diakhiri huruf A yang artinya Annex atau huruf C yang artinya cargo (kereta untuk barang).

Penggunaan huruf B pada plakat di Batavia juga bukan tanpa alasan. Pasalnya, pasukan Inggris yang menaklukan Batavia berasal dari batalion B. Untuk wilayah lain mengikuti, seperti Bandung ditaklukan oleh batalion D atau Banten menggunakan huruf A karena ditaklukan oleh batalion A. Penggunaan plat nomor seperti ini dilanjutkan saat Belanda kembali menguasai Indonesia.

3. Mengapa ada dua huruf depan sekaligus?

Asal-usul Pelat Nomor Kendaraan di Indonesiapexels.com/mali maeder

Ada beberapa daerah yang menggunakan plat nomor dengan dua huruf depan seperti AA (Magelang), AB (Yogyakarta), dan AD (Solo). Ini juga ada sebabnya. Saat itu, kesultanan Mataram masih berdiri sendiri dan belum menjadi wilayah Belanda. Namun semenjak Inggris menyerang, kesultanan Mataram pada akhirnya menyerah.

Jadi, ada beberapa daerah yang diamankan oleh dua batalion, misalnya batalion A dan B di Yogyakarta. Kemudian di Magelang sendiri hanya diamankan oleh batalion A saja, sehingga diberi kode AA. 

Baca Juga: Begini Cara Mengecek Pelat Nomor Mobil Dinas Pejabat 

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya