Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Radiator Mobil Bisa Bocor? Ini Penyebab Utamanya

Ilustrasi radiator mobil (prestoneuk.com)
Intinya sih...
  • Radiator bisa bocor karena materialnya aus dan terkena zat korosif, seperti air lumpur atau debu, menyebabkan retakan kecil yang merembeskan air radiator.
  • Selang radiator yang retak, mengeras, atau longgar, serta penjepit (clamp) yang longgar juga dapat menyebabkan kebocoran cairan pendingin.
  • Tutup radiator aus atau karetnya sudah getas dapat membuat tekanan dalam sistem pendinginan tidak stabil, sehingga cairan bisa mendidih dan keluar dari saluran pembuangan.

Radiator berfungsi menjaga suhu mesin tetap stabil sehingga tidak overheat saat mobil bekerja dalam waktu lama atau di kondisi jalan yang berat. Tapi, dalam beberapa kasus, radiator bisa mengalami kebocoran.

Masalah ini gak boleh dianggap sepele karena bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin jika tidak segera ditangani. Nah, berikut beberapa penyebab yang bisa menyebabkan kebocoran pada radiator yang harus kamu waspadai.

1. Usia radiator yang sudah tua

Ilustrasi radiator mobil (prestoneuk.com)

Seiring waktu, material radiator bisa mengalami keausan. Radiator biasanya terbuat dari logam seperti aluminium atau tembaga, dan bagian sambungannya sering kali menggunakan plastik. Jika mobil sudah berumur di atas lima tahun dan belum pernah ganti radiator, risiko kebocoran akan meningkat karena bahan-bahannya mulai rapuh atau keropos.

Kondisi ini diperparah jika radiator sering terkena air bercampur lumpur, debu, atau zat korosif dari lingkungan sekitar. Retakan kecil bisa muncul di bagian tabung atau sambungan, dan dari sinilah air radiator mulai merembes keluar.

2. Selang radiator retak atau longgar

Ilustrasi tutup radiator (auto2000.co.id)

Radiator tidak bekerja sendirian. Air pendingin bersirkulasi melalui beberapa selang dan sambungan. Jika salah satu selang radiator retak, mengeras, atau terlepas dari dudukannya, maka cairan pendingin bisa bocor keluar. Kondisi ini sering terjadi karena selang yang sudah getas akibat umur atau terkena panas mesin terus-menerus.

Selain selang, penjepit (clamp) yang longgar juga bisa menyebabkan kebocoran. Meskipun bukan dari radiatornya langsung, kebocoran tetap saja bisa mengganggu sistem pendinginan secara keseluruhan.

3. Tutup radiator tidak rapat atau rusak

Ilustrasi termostat (astra-daihatsu.id)

Tutup radiator berfungsi menjaga tekanan dalam sistem pendinginan tetap stabil. Jika tutup radiator aus atau karetnya sudah getas, maka tekanan tidak bisa dipertahankan. Akibatnya, cairan bisa mendidih dan keluar dari saluran pembuangan, terlihat seperti bocor.

Tutup radiator yang rusak juga bisa membuat air radiator cepat menguap, sehingga kamu harus sering menambahkan cairan pendingin. Kalau dibiarkan, air akan habis dan mesin bisa overheat.

4. Terlalu sering menggunakan air biasa

Ilustrasi radiator (suzuki.co.id)

Beberapa orang mengisi radiator dengan air keran atau air sumur karena dianggap praktis. Padahal, air biasa mengandung mineral yang bisa menyebabkan endapan dan korosi di dalam radiator. Endapan ini bisa menyumbat saluran sempit dalam radiator dan lama-kelamaan membuat tekanan naik dan menyebabkan kebocoran.

Sebaiknya gunakan coolant atau air radiator khusus yang memang dirancang untuk melindungi sistem pendinginan dari korosi, panas berlebih, dan endapan mineral.

5. Terjadi tekanan berlebih dalam sistem pendingin

Honda Clarity (hondanews.com/)

Jika sistem pendingin bermasalah, seperti thermostat yang macet atau kipas radiator tidak menyala, suhu mesin bisa meningkat drastis dan menyebabkan tekanan tinggi dalam radiator. Jika tekanan ini tidak bisa diatasi, maka titik terlemah pada radiator bisa pecah dan menyebabkan kebocoran.

Itulah kenapa perawatan sistem pendinginan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya fokus pada radiator saja, tapi juga seluruh komponen yang mendukungnya.

So, radiator bocor bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari usia pemakaian, kualitas cairan pendingin, hingga kerusakan komponen pendukung. Jangan menunggu sampai mobil overheat atau mogok di jalan baru bertindak.

Lakukan pemeriksaan berkala, gunakan coolant berkualitas, dan perhatikan tanda-tanda awal kebocoran seperti genangan air atau suhu mesin naik. Dengan begitu, kamu bisa menjaga mesin tetap dingin dan mobil tetap berjalan lancar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahreza Murnanda
Dwi Agustiar
Fahreza Murnanda
EditorFahreza Murnanda
Follow Us