Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penyebab Setir Mobil Bergetar, Jangan Disepelekan

ilustrasi klakson pada setir mobil (pexels.com/Norma Mortenson)
ilustrasi klakson pada setir mobil (pexels.com/Norma Mortenson)
Intinya sih...
  • Ketidakseimbangan roda dan pentingnya prosedur balancing
  • Keausan komponen kaki-kaki dan sistem kemudi
  • Piringan rem yang tidak rata atau bergelombang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sensasi setir yang bergetar secara tiba-tiba saat mobil melaju pada kecepatan tertentu sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi setiap pengemudi. Getaran ini bukan sekadar masalah kenyamanan, melainkan sinyal peringatan bahwa terdapat ketidakseimbangan mekanis yang jika dibiarkan dapat merembet pada kerusakan komponen lain yang lebih mahal.

Banyak yang beranggapan bahwa getaran pada kemudi hanya disebabkan oleh kondisi ban yang sudah tidak rata atau kempes. Padahal, sistem kemudi dan kaki-kaki mobil terdiri dari rangkaian komponen kompleks yang saling berkaitan, di mana gangguan pada satu bagian dapat memicu resonansi getaran yang terasa hingga ke telapak tangan pengemudi melalui kolom setir.

1. Ketidakseimbangan roda dan pentingnya prosedur balancing

ilustrasi seorang montir sedang memperbaiki kaki-kaki mobil (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi seorang montir sedang memperbaiki kaki-kaki mobil (pexels.com/Artem Podrez)

Penyebab paling klasik dari setir bergetar pada kecepatan tinggi, biasanya di atas 80 km/jam, adalah distribusi bobot ban dan pelek yang tidak merata. Seiring pemakaian, keausan karet ban tidak selalu simetris, atau mungkin terdapat timah pemberat (balance weight) yang terlepas dari pelek. Hal ini menyebabkan roda mengalami gaya sentrifugal yang tidak seimbang saat berputar cepat, sehingga menimbulkan getaran yang berirama tetap pada setir.

Solusi utama untuk masalah ini adalah melakukan prosedur balancing ulang di bengkel ban. Teknisi akan menggunakan mesin khusus untuk mendeteksi titik tumpu berat yang tidak proporsional dan menambahkan pemberat kecil pada sisi pelek yang membutuhkan. Namun, jika getaran tetap muncul setelah dilakukan balancing, maka pemeriksaan harus beralih ke struktur internal ban, karena ada kemungkinan ban mengalami kerusakan konstruksi seperti benjolan atau "ban bunting" yang tidak bisa diperbaiki hanya dengan penyeimbangan beban.

2. Keausan komponen kaki-kaki dan sistem kemudi

ilustrasi bengkel tempat servis kaki-kaki mobil (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi bengkel tempat servis kaki-kaki mobil (pexels.com/cottonbro studio)

Jika setir tetap bergetar bahkan pada kecepatan rendah atau terasa goyang saat melewati jalanan yang tidak rata, kemungkinan besar masalah terletak pada sistem kaki-kaki (suspensi). Komponen seperti tie rod end, ball joint, atau bushing arm yang sudah aus akan menciptakan celah atau "spelling" pada sambungan mekanisnya. Celah inilah yang menyebabkan roda tidak bisa memegang posisi dengan stabil, sehingga getaran dari permukaan jalan merambat naik tanpa teredam dengan baik.

Selain komponen penyambung, kerusakan pada shockbreaker yang bocor juga berkontribusi pada getaran setir karena ban tidak lagi mendapatkan tekanan yang konsisten ke permukaan aspal. Masalah pada sistem kemudi seperti rack steer yang sudah oblak juga sering kali menjadi tersangka utama di balik setir yang terasa tidak presisi dan bergetar. Pemeriksaan rutin pada bagian kolong mobil sangat diperlukan untuk memastikan seluruh sambungan kaki-kaki masih kokoh dan tidak memiliki kelonggaran yang membahayakan stabilitas kendaraan.

3. Piringan rem yang tidak rata atau bergelombang

ilustrasi mengeringkan rem mobil (pexels.com/gustavo fring)
ilustrasi mengeringkan rem mobil (pexels.com/gustavo fring)

Fenomena getaran setir yang unik sering terjadi secara spesifik hanya pada saat pedal rem diinjak, terutama saat melakukan pengereman dari kecepatan tinggi. Getaran yang terasa berdenyut pada setir ini merupakan indikator kuat bahwa piringan rem (brake disc/rotor) sudah tidak rata atau mengalami kondisi oleng (warped). Panas ekstrem yang dihasilkan saat pengereman berat yang diikuti dengan pendinginan mendadak, misalnya melewati genangan air, dapat mengubah bentuk piringan baja menjadi sedikit bergelombang.

Saat kampas rem menjepit piringan yang tidak rata tersebut, tekanan yang dihasilkan menjadi tidak konsisten, sehingga menimbulkan getaran yang disalurkan melalui sistem hidrolis dan batang kemudi ke setir. Solusi untuk masalah ini adalah dengan melakukan pembubutan piringan rem agar kembali rata jika ketebalannya masih mencukupi, atau menggantinya dengan unit yang baru. Mengabaikan piringan rem yang bergelombang tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat mengurangi efektivitas pengereman dan mempercepat kerusakan pada sistem piston rem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

[QUIZ] Tes Kepribadian: Dari Knalpot Vespa Pilihanmu, Kami Tebak Gaya Berkendaramu

29 Des 2025, 16:15 WIBAutomotive