Sebelum sabuk penggerak benar-benar putus dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar, penting untuk mengenali tanda-tanda kerusakannya sejak dini. Berikut ini beberapa ciri umumnya.
Fan belt atau V-belt yang retak, baik pada permukaan halus maupun bergeriginya, menandakan karet sudah mulai getas dan tidak elastis lagi. Kondisi ini bisa menyebabkan sabuk gagal mentransfer tenaga secara optimal dan harus segera diganti.
Sabuk yang sudah kehilangan elastisitas biasanya terasa keras, getas, atau mudah melengkung saat ditekan. Hal ini menandakan usia pakainya sudah lewat dan performanya tidak lagi maksimal.
Gesekan terus-menerus dengan pulley membuat permukaan sabuk jadi menipis dan geriginya aus. Jika dibiarkan, belt akan kehilangan daya cengkeram sehingga komponen yang digerakkan jadi tidak berfungsi dengan baik.
Suara decitan ini terjadi karena belt mengalami slip atau tidak mencengkeram pulley dengan sempurna. Biasanya terdengar saat mesin pertama dinyalakan atau setelah mobil lama tidak digunakan.
Sabuk yang aus atau hampir putus membuat komponen seperti alternator, pompa air, atau power steering tidak bekerja maksimal. Akibatnya, akselerasi terasa berat dan performa mesin menurun.
Belt yang longgar tidak bisa menempel erat di pulley, membuat sistem penggerak tidak sinkron. Ini bisa memicu kerusakan komponen lain karena timing kerja mesin jadi terganggu.
Belt yang hampir putus dapat menimbulkan getaran tidak wajar pada mesin. Jika sudah muncul bau karet terbakar, berarti belt sudah dalam kondisi sangat parah dan harus segera diganti.
Meski belum menunjukkan tanda kerusakan, fan belt dan V-belt sebaiknya diganti setiap 20.000—40.000 km. Patokan ini bisa berbeda tergantung buku manual dan intensitas pemakaian mobil kamu.
Sekarang kamu udah tahu perbedaan fan belt, V-belt, dan drive belt, kan? Fan belt lebih identik dengan kipas radiator pada mobil lawas, sedangkan V-belt digunakan untuk sistem penggerak terpisah. Nah, drive belt jadi solusi modern yang praktis dan tahan lama. Ketiganya punya peran penting dalam menunjang performa dan kenyamanan berkendara.